Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Minyak Sawit sebagai Lumbung Vitamin A dan E

Potensi Minyak Sawit sebagai Lumbung Vitamin A dan E Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia dengan volume produksi crude palm oil (CPO) tahun 2022 mencapai sekitar 46,73 juta ton. Selain menghasilkan minyak, tanaman kelapa sawit juga berpotensi menghasilkan berbagai jenis micronutrient yang bermanfaat sebagai bahan baku industri farmasi untuk memproduksi vitamin/suplemen.

Melansir laporan PASPI Monitor, tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman sumber Vitamin A dan E. Berdasarkan studi Kumar and Krishna (2014) yang dirangkum laporan PASPI, disebutkan kandungan Vitamin A (beta-carotene) pada minyak sawit sekitar 569 ppm, sedangkan kandungan vitamin E (tocopherol, tocotrienols) mencapai sekitar 1.367 ppm.

Baca Juga: Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Inggris Sumbang US$1,66 Miliar

Studi Hariyadi (2019) yang dirangkum laporan PASPI mencatat, untuk setiap volume yang sama, kandungan Vitamin A minyak sawit lebih tinggi dibandingkan kandungan Vitamin A dari bahan-bahan makanan yang dianggap sebagai sumber Vitamin A seperti jeruk, wortel, pisang, dan lain-lain. Minyak sawit mengandung Vitamin A sebanyak 15 kali lipat dari kandungan Vitamin A wortel. Bahkan, dibandingkan dengan kandungan vitamin A yang terdapat pada pisang, kandungan Vitamin A minyak sawit hampir 100 kali lipat lebih besar.

Dalam studi Man dan Haryati (1997) yang dirangkum PASPI menemukan, selain vitamin A, minyak sawit juga mengandung vitamin E yang cukup tinggi dan tertinggi dibandingkan minyak nabati lain termasuk lemak hewan. Minyak zaitun yang sering dianggap memiliki kandungan Vitamin E yang tinggi sehingga dianggap sebagai obat, faktanya kandungan Vitamin E dalam minyak zaitun masih jauh lebih rendah dari kandungan Vitamin E minyak sawit. Minyak zaitun hanya mengandung Vitamin E sebesar 51 ppm. 

Demikian juga minyak nabati lain seperti minyak kedelai (958 ppm), minyak biji bunga matahari (546 ppm), minyak jagung (782 ppm) dan seterusnya. Selain itu, Vitamin E dalam minyak sawit terdiri dari 20 persen tocopherols dan 80 persen tocotrienols yang keduanya berfungi sebagai antioksidan.

"Dengan data tersebut menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit dapat dikatakan lumbung Vitamin A dan E. Kebun sawit tidak hanya penghasil minyak nabati paling besar dan efisien di dunia, ternyata juga lumbung vitamin A dan E yang besar," catat laporan PASPI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: