Hindari Polarisasi dalam Perebutan Kursi Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin: Hadirkanlah Gagasan Cemerlang!
Kredit Foto: BPMI Setwapres
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, strategi pemenangan pemilu wajib mengedepankan persatuan nasional meskipun peserta pemilu tengah bersaing untuk menang. Pasalnya, pemilu merupakan ajang dalam menentukan pemimpin terbaik bangsa.
"Untuk tujuan tersebut, partai politik peserta pemilu mestinya berjuang merebut suara rakyat melalui suguhan gagasan-gagasan baru dan cemerlang," kata Wapres saat memberikan Keynote Speech pada acara Dialog Kebangsaan bersama Partai Politik dalam rangka Persiapan Pemilu Tahun 2024 di The St. Regis Hotel, Jakarta, Senin (13/03/2023).
Baca Juga: Tak Kalah Sama Kubu Airlangga, PPP Jagokan Mardiono Demi Merebut Kursi Jokowi: Kita Bangga!
Dalam hal ini, strategi polarisasi dinilai dapat memenangkan suara namun sekaligus dapat merusak negara. Terlihat dari pengalaman pemilu yang lalu menunjukkan terjadinya polarisasi yang tajam di tengah masyarakat.
"Sebagian pendukung saling menjatuhkan dengan isu politik identitas, alih-alih adu gagasan mengenai konsep berbangsa dan program untuk mengatasi tantangan strategis di tingkat lokal dan global," jelasnya.
Wapres menegaskan, kondisi tersebut sangat mengancam bangsa Indonesia. Situasi pemilu menjadi kontraproduktif karena berpotensi memecah bangsa. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan cita-cita negara dan demokrasi.
"Tentunya kita tidak ingin mengulangi pengalaman buruk Pemilu yang lalu. Kita mesti bulatkan tekad dan satukan langkah agar Pemilu 2024 menjadi pemilu yang aman, damai dan berkualitas," ucapnya.
Baca Juga: Dipromosikan Anak Buah Jokowi, Rakyat Hong Kong Dibuat Terpesona dengan Keindahan Rumah Lamin
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan Indonesia adalah negara majemuk dengan berbagai suku, agama, ras, dan golongan. Kondisi itu menjadi tantangan besar di tengah persaingan kontestasi politik di setiap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Karena itu dibutuhkan kedewasaan dan kematangan berpolitik dari tingkat elit hingga akar rumput agar proses demokrasi lima tahunan itu berjalan lancar, aman, dan damai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement