Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemuda Harus Berdaya Jadi Subjek Pembangunan, Demi Indonesia Emas 2045

Pemuda Harus Berdaya Jadi Subjek Pembangunan, Demi Indonesia Emas 2045 Kredit Foto: Muhammad Syahrianto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Demi mencapai Indonesia Emas 2045, jangan sampai pemuda hanya dijadikan objek tetapi harus menempatkan mereka sebagai subjek yang memiliki ruang untuk berpartisipasi, kata Direktur Eksekutif Merial Institute M. Arief Rosyid Hasan.

"Di antara begitu banyaknya ide tentang pemuda, jangan sampai pemuda hanya dijadikan objek dari narasi-narasi yang sering kita dengar. Agar semua narasi itu menjadi konkret, ketika bicara soal pemuda, kita harus menempatkannya sebagai subjek yang ikut duduk dan diberikan ruang untuk berpartisipasi, bahkan sampai tahap pembuatan kebijakan, atau sering kita kenal dengan istilah participatory policy making," terang Arief.

Baca Juga: Capai Indonesia Emas, Kemenko PMK Tanamkan Nilai Revolusi Mental Gotong Royong di Masyarakat

Pada tahun 2045 mendatang, Indonesia diperkirakan akan merasakan bonus demografi, bertepatan dengan Indonesia yang berusia 100 tahun. Bonus demografi ini tentunya membawa berbagai banyak kesempatan, namun juga tidak lepas dari tantangan.

Pada bulan Februari lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia terdahulu Zainuddin Amali membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Tim Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan melalui Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kepmen) Nomor 23 Tahun 2023 yang ditetapkan akhir Februari lalu.

Pokja yang terdiri lebih dari 80 orang ini diketuai oleh Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Sholeh. Pokja ini merupakan amanat Perpres No. 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Pelayanan Kepemudaan, yang kemudian disempurnakan melalui Perpres No. 43 Tahun 2022.

Merial Institute, Lembaga Think Tank Kepemudaan yang berfokus untuk mendorong implementasi Perpres yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak tahun 2017 dan penyempurnaannya tahun 2022, kembali menjadi bagian dari Pokja Kemenpora tahun 2023 setelah tahun-tahun sebelumnya konsisten berkontribusi pada pembangunan pemuda menuju Indonesia Emas 2045.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Jokowi dan segenap jajaran Kemenpora yang telah memberikan kepercayaan dan senantiasa memberikan ruang bagi Merial Institute untuk menjadi bagian dari inisiatif-inisiatif Kemenpora dalam bidang kepemudaan," katanya.

Dalam kesempatan wawancara terbatas pada Senin (13/3/2023) di kawasan Jakarta Selatan, Arief yang menjabat sebagai Ketua Umum PB HMI 2013-2015 ini juga menyampaikan bahwa dibentuknya Tim Nasional Kepemudaan menegaskan komitmen Jokowi dan beserta segenap jajaran Kemenpora, yang bukan hanya saja fokus membangun olahraga Indonesia, tetapi juga serius memperhatikan isu-isu kepemudaan di negara ini.

“Pekerjaan rumah selanjutnya adalah bagainama setiap kementerian dan lembaga bekerja sama meningkatkan berbagai program kepemudaan dari hulu ke hilir, mulai dari kebijakan hingga program pemberdayaan pemuda. Koordinasi lintas sektor yang didorong Pak Presiden sejak 2017 ini bicara soal kolaborasi, gotong royong. Jangan sampai egosektoral yang tinggi menjadi hambatan dalam kerja sama yang seharusnya menjadi kekuatan bangsa Indonesia, bahkan sejak jaman Bung Karno dulu. Alhamdulillah, sejak pandemi ini, semangat gotong royong dan kolaborasi semakin kuat dan kembali hidup di tengah masyarakat,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: