Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kesalahan Fatal Intelijen Berujung Eksekusi Mati, Ternyata Googling Nama Kim Jong Un

Kesalahan Fatal Intelijen Berujung Eksekusi Mati, Ternyata Googling Nama Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri sesi pertemuan keenam yang diperbesar dari Komite Sentral Partai Buruh kedelapan, di Pyongyang, Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 1 Januari 2023 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. | Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Seorang pejabat dari intelijen Korea Utara diduga telah dieksekusi oleh tentara negara tersebut karena diduga membaca tentang diktator Kim Jong Un di Google.

Agen mata-mata yang tidak disebutkan namanya ini terancam dieksekusi oleh regu tembak karena berani membaca tentang sang diktator dari dalam Biro 10, sebuah organisasi rahasia yang mengawasi kontak-kontak internal dan eksternal di negara yang menindas tersebut.

Baca Juga: Kim Jong Un Ucapkan Selamat buat Xi Jinping: China Jadi Negara Modernis Sosialis

Menurut sumber di Pyongyang yang berbicara kepada publikasi Korea Selatan Daily NK, orang tersebut adalah salah satu dari beberapa agen intelijen yang diserahkan ke Kementerian Keamanan Negara oleh sesama agen.

Menurut laporan, polisi lainnya telah dipecat dari posisi mereka.

Semua petugas intelijen yang terlibat dalam pembersihan di Biro 10 diyakini masih berusia muda, bergabung dengan organisasi tersebut tidak lama setelah menerima gelar mereka tahun lalu.

Menurut Daily NK, mereka sebagian besar berpangkat menengah hingga tinggi di organisasi tersebut dan ditugaskan untuk membuat rencana untuk mengelola penghalang informasi negara.

Bahkan pejabat intelijen tingkat atas pun tidak dapat mengakses internet tanpa izin di Korea Utara, yang disebut sebagai "kerajaan pertapa" karena keterasingannya dari dunia luar dan kultus kuasi-agama yang mengelilingi pemimpin negara itu.

"Departemen Biro 10 diberi akses ke internet," kata sumber itu kepada Daily NK, "yang memungkinkan para agen untuk mematikan alat perekam kata pencarian mereka dan mencari di internet sebanyak yang mereka suka tanpa masalah."

Namun sejak kepala biro yang baru mengambil alih, masalah yang tadinya kecil pun meningkat menjadi insiden yang signifikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: