Ukraina Godok Undang-Undang Legalkan Unit Militer Hacker, Ini yang Disusun
Kelompok ini telah mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya berbagai situs Rusia, termasuk melumpuhkan situs-situs media selama pidato kenegaraan Vladimir Putin bulan lalu. Tentara IT juga dikritik karena menargetkan fasilitas sipil, termasuk rumah sakit, dalam serangan mereka, menurut Newsweek.
Laporan tersebut mengklaim bahwa seorang perwakilan dari kelompok tersebut telah menyambut baik keputusan untuk melegalkan upaya mereka, meskipun itu berarti membubarkan Tentara TI yang ada untuk berubah menjadi unit tentara resmi.
Baca Juga: Ukraina Itu Bukan Prioritas Amerika, Gubernur Florida Malah Sebut China karena...
Hal ini terjadi ketika Rusia dan Belarusia menandatangani perjanjian keamanan digital baru pada awal bulan ini untuk "meningkatkan perlindungan infrastruktur informasi" dan "memerangi pengaruh destruktif terhadap sumber daya informasi" di kedua negara.
Pada saat yang sama, banyak media Barat mengeluarkan peringatan tentang dugaan perang siber Rusia. Baru-baru ini, CNN mengatakan pada hari Rabu bahwa peretas Rusia menargetkan organisasi militer dan transportasi Eropa, mengutip laporan Microsoft.
Demikian pula, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan kepada kelompok media Funke bulan lalu bahwa peretas Moskow adalah "bahaya besar" bagi Berlin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement