NasDem Makin Tertekan, Kemungkinan Tinggalkan Anies Makin Benderang, Pengamat: Surya Paloh Harus Bayar Mahal
Toto Izul Fatah merespons isu kemungkinan batalnya dukungan Partai NasDem kepada Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024. Isu mengemuka di tengah santernya kabar menteri NasDem, Sahrul Yasin Limpo dan Johnny G Plate yang merupakan Mentan dan Menkominfo, akan terkena reshuffle. Tidak hanya itu, muncul pula isu ancaman akan dijadikannya Anies tersangka lewat Kejaksaan Agung.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA itu mengatakan, Partai NasDem harus membayar mahal jika Anies batal diusung sebagai capres. Selain keterpurukan image partai yang akan kena efek elektoral buruknya, juga citra Surya Paloh sebagai ketua umum partai tersebut yang akan rusak.
"Dua rumor itu bisa saja terjadi, baik reshuffle maupun menjadi tersangka," ujar Toto dalam siaran pers, Kamis (16/3/2023).
Namun, menurut dia, jika itu dilakukan, justru blunder yang akan terjadi pada Pemerintahan Jokowi. Pasalnya, ini dilakukan pada momentum yang tidak tepat sehingga opini publik akan dengan mudah menyimpulkan bahwa Partai NasDem terzalimi.
"Jika itu yang terjadi, Partai NasDemlah yang akan menerima berkahnya. Itu sama saja Pak Jokowi sedang memberi angin segar buat partainya Pak Surya Paloh menjadi makin besar. Setidaknya partai tersebut akan menjadi tempat berkumpulnya pemilih yang tak puas kepada Jokowi makin solid," kata Toto.
Atas dasar itulah, peneliti senior LSI Denny JA ini melanjutkan, terlalu mahal jika Surya Paloh dengan NasDemnya harus mengalah terhadap isu "ancaman" yang beredar itu dengan membatalkan pencalonan Anies sebagai presiden.
Toto menjelaskan, ada dua biaya mahal yang harus dibayar. Pertama, terpuruknya image Partai NasDem yang kehilangan nyali dan idealismenya sehingga berefek juga pada rontoknya elektabilitas partai tersebut. Kedua, sudah pasti berimbas juga pada rusaknya citra Surya Paloh sebagai tokoh partai yang selama ini dikenal memiliki idealisme tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement