Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keripik Pedas Ma Icih Bakal Tembus Pasar Eropa

Keripik Pedas Ma Icih Bakal Tembus Pasar Eropa Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Masih ingatkah dengan keripik pedas Ma Icih yang dulu sempat viral di Kota Bandung pada 2010 silam? Kini, makanan ringan tersebut telah ekspansi bisnis ke mancanegara. Beberapa negara tersebut di antaranya adalah Jepang, Australi, Belanda, Belgia, Filipina, dan Singapura.

Pemilik Bisnis Keripik Ma Icih, Bob Merdeka, mengatakan, dengan mengusung Petualangan Penuh Rasa, ekspansi bisnis selanjutnya akan menembus pasar Meksiko, Uni Emirat Arab, Amerika, Korea Selatan, bahkan ke beberapa negara di Eropa Barat.

Baca Juga: Cara Melakukan Upselling di Dalam Outlet untuk Bisnis Kuliner, Penjualan Langsung Meroket!

"Bahkan sekarang sudah masuk ke Norwegia, Finlandia, dan Jerman," kata Bob kepada wartawan di Bandung, Sabtu (18/3/2023).

Sementara, untuk pangsa pasar di negara Asia kebanyakan ada di Asian mart dan toko halal mart. Meskipun demikian, dia mengaku akan membidik ke pangsa pasar yang lainnya.

Menurut Bob, berbeda dengan pangsa pasar domestik yang sudah memasuki supermarket, di beberapa negara masih hanya sebatas minimarket. Hal itu disebabkan masih mengandalkan pangsa pasar komunitas Asia dan muslim di negara tersebut.

Dia mengakui jika pangsa pasar Eropa memang sulit ditembus karena tergantung dari kekuatan promosi warga Indonesia untuk mengenalkan panganan ini di wilayah tersebut. "Kalau di Australia dan Jepang emang ada WNI yang mereka punya komunitas dan jaringan yang kuat," ujarnya.

Seperti diketahui, bisnis keripik Ma Icih lahir dari celetukan Bob kepada Mei tentang keripik pedas yang lebih enak dari yang saat itu mereka nikmati ketika kumpul bersama teman. Kini Ma Icih menjadi keripik pedas legendaris dari Indonesia.

Kedua pemilik bisnis keripik ini, yaitu Bob Merdeka dan Meiry Anwar, tidak pemah menyangka kalau rasa penasaran keripik pedas yang paling enak ternyata memberikan berbagai rasa dalam hidup mereka selama 13 tahun terakhir.

"Dari awal kemunculan di tahun 2010, Ma Icih berkomitmen untuk selalu menggunakan bahan baku terbaik dengan semangat mendukung kesejahteraan komunitas, dan pertumbuhan lingkungan yang berkelanjutan," ungkap Meiry.

Setiap tahunnya, Bob dan Mei menemukan banyak rasa yang tanpa direncanakan ternyata bisa menjadi fondasi yang kuat untuk terus bertumbuh bersama cemilan pedas khas Indonesia dan membawanya untuk naik kelas.

Perjalanan Ma Icih tidak selalu mulus, ada korupsi yang terjadi beberapa kali di dalam perusahaan, musibah kebakaran pabrik yang sangat berbekas di hati, hingga mundur satu langkah saat harus konsentrasi mengurus kesehatan jantung anak kedua yang bocor.

Namun, petualangan Ma Icih, kata Meiry, tidak kemudian menjadi berhenti karena hal-hal positif pun juga terjadi.

"Mulai dari mendaftarkan merek dagang di 2010 dan terbit sertifikatnya di tahun 2013, dilanjutkan dengan memperbaiki manajemen, hingga mengganti kemasan untuk bisa melebarkan sayap di lini bisnis cemilan pedas," pungkasnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: