Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

DJKI Terbitkan Sertifikat untuk Tiga Produk Indikasi Geografis Kebanggaan Negeri

DJKI Terbitkan Sertifikat untuk Tiga Produk Indikasi Geografis Kebanggaan Negeri Kurniaman Telaumbanua selaku Direktur Merek dan IG DJKI. | Kredit Foto: DJKI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mengawali tahun 2023, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah menerbitkan tiga sertifikat Indikasi Geografis (IG) untuk produk dalam negeri. Tiga produk tersebut antara lain Mutiara Lombok, Gambir Toman Musi Banyuasin, dan Sarung Batik Pekalongan.

“Dengan diterbitkannya sertifikat IG tersebut, menandakan bahwa produk-produk tersebut telah dilindungi secara hukum oleh negara terhadap ciri khas dan keaslian produk dari suatu daerah asal yang tidak dapat ditiru oleh daerah lain,” kata Kurniaman Telaumbanua selaku Direktur Merek dan IG DJKI.

IG sendiri merupakan suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.

Baca Juga: Ekonomi Hingga Keamanan, DJKI Kemenkumham Minta Indikasi Geografis Indonesia Dimaksimalkan!

Selanjutnya Kurniaman menyampaikan bahwa tiga produk yang mendapatkan sertifikat IG tersebut berasal dari Provinsi Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatra Selatan.

Pertama, Mutiara Lombok hanya dibudidayakan di perairan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Mutiara ini dikenal dengan keindahannya dan mampu menarik banyak investor asing maupun lokal.

“Mutiara Lombok ini telah terdaftar sebagai Indikasi Geografis pada tanggal 20 Januari 2023 dengan pemilik hak produk IG adalah Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Mutiara Lombok yang anggotanya terdiri dari Perusahaan Budidaya mutiara/tiram, pengrajin mutiara yang membuat kerajinan dari mutiara, dan pedagang mutiara,” ujar Kurniaman di Kantor DJKI Jakarta, 17 Maret 2023.

Ciri khas yang membedakan mutiara lombok dengan mutiara lainnya yaitu memiliki kilauan yang bagus dan berdasarkan uji lab Gem-Afia di Bandung, diperoleh hasil berat jenisnya 2,72-2,78 dengan kekerasan 3-3,5 skala Mohs.

Kedua adalah Sarung Batik Pekalongan yang merupakan produk kerajinan yang berasal dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Tampilan sarung batik ini berupa layout yang memiliki unsur tumpal/kepala sarung, badan sarung, boh dan garis tepi/pinggiran. Motif-motif yang menjadi ciri khasnya yaitu mengandung unsur Flora dan Fauna, Jlamprang, Buketan dan Geometris.

Warna sarung batiknya juga sangat beragam, karena sumber pewarnaannya tidak hanya menggunakan pewarna alami tetapi juga menggunakan pewarna buatan. Hal ini lah yang membuat Sarung Batik Pekalongan dapat didaftarkan sebagai produk IG.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: