Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen Pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Sekitarnya pada Senin (20/3/2023).
Kegiatan dilatarbelakangi peningkatan jumlah pengguna internet, terutama setelah pandemi Covid-19. Survei terbaru dari We Are Social dan HootSuit pada awal 2023 menunjukkan sebanyak 212,9 juta Indonesia sudah terhubung dengan internet dengan aktivitas rata-rata 8 jam lebih per harinya.
Baca Juga: Manfaatkan Internet Secukupnya, Mulailah Bijak Berinteraksi di Media Sosial
Dalam ruang digital setiap orang di dalamnya berinteraksi dengan berbagai jenis kultural yang ada, warganet berpartisipasi dalam berbagai hubungan dan kolaborasi berbeda batas geografis serta budaya. Oleh karenanya, saat memakai internet, seseorang harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang artinya terdapat konsekuensi dalam tindakannya.
"Saat kita berbicara melalui internet sama saja kita berbicara langsung di ruang nyata," sebut Guru Mata Pelajaran dan Penggerak Literasi Digital SMPN 2 Bojonggede, Sagina Budi, saat jadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen Pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya, Senin (20/3/2023).
Baca Juga: Pahami Potensi Buruk Internet, Cegah Penipuan hingga Tindakan Asusila di Ruang Digital
Ia menambahkan aspek kejujuran dengan menghindari plagiasi, manipulasi juga harus dimiliki dan mengingat sisi kebajikan bahwa berinternet menjadikan hal-hal bernilai serta memiliki manfaat untuk kemanusiaan dan kebaikan. Agar interaksi yang dilakukan pengguna di dalamnya bernilai positif maka diperlukan etika berinternet atau netiket.
Etika berkomunikasi di internet sebetulnya hampir sama dengan dunia nyata, seperti tidak mengumbar hal-hal pribadi dan selayaknya menggunakan kata-kata yang layak dan bahasa sopan. Ranah etika di dunia digital juga termasuk menghargai hasil karya orang lain, sehingga sangat tidak etis menjiplak atau plagiat.
Memahami bahwa di internet tidak semua hal di dalamnya positif, tetapi ada pula hal-hal negatif terkait unggahan berita palsu atau hoaks, ujaran kebencian, hingga provokasi, maka saat menerima informasi hendaknya pengguna membaca secara menyeluruh sebelum menyebarkannya.
"Saring sebelum sharing, beropini juga harus berdasarkan fakta dan data. Hindari isu SARA dan pornografi," sambung Sagina.
Baca Juga: Kiat Penggunaan Internet Secara Sehat: Tingkatkan Literasi Hingga Regulasi Perlindungan Data Pribadi
Untuk menghindari melenceng dari etika, sebaiknya hindari bermain media sosial ketika dalam keadaan emosi. Internet menurutnya tidak salah, tetapi bisa menjadi bencana ketika tidak dibentengi dengan etika. Menurutnya, tantangan di dunia pendidikan adalah perlunya menyaring informasi yang diterima. Etika berinternet diperlukan agar keharmonisan dalam interaksi di dunia nyata maupun dunia online bisa terjaga.
Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Baca Juga: Berinternet Sehat, Setop Penipuan di Internet
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan TIK Kalimantan Barat, Aldy Tri Wahyudi, Relawan TIK dan Pandu Digital, Tuahta Hasiolan, serta dari RTIK, Hani Purnawanti.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website https://info.literasidigital.id, Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Advertisement