Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Panik Hadapi Naik Turun Investasi Saham, BEI Berikan Wejangan

Investor Panik Hadapi Naik Turun Investasi Saham, BEI Berikan Wejangan Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso

Ketiga,  mempersiapkan diri ketika menghadapi  kerugian.  Dalam berinvestasi saham, investor  berpeluang mengalami kerugian  ketika menjual saham tersebut.

 "Jika memang situasinya tak bisa lagi diselamatkan dan tak ada tanda-tanda bahwa perusahaan akan kembali bangkit dari kondisinya yang terpuruk, memutuskan untuk menjual saham di harga yang rendah bisa menjadi pilihan yang tepat," ujarnya.

Baca Juga: Setelah Berhasil Kantongi Dana Setengah Triliun Rupiah, Saham Hillcon Mejeng di BEI

Keputusan ini dikenal dengan aksi cut loss, untuk menghindari kerugian yang semakin besar jika harga saham terus melorot.

Tanda investor harus melakukan cut loss juga bisa dengan melihat kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki tidak baik, sedangkan kondisi ekonomi relatif stabil begitu pun dengan perusahaan yang bergerak di industri yang sama.

Menjual saham di harga yang cukup rendah di situasi tersebut bisa menghindarkan investor dari risiko kerugian yang lebih banyak lagi.

"Jadi, saat melakukan investasi saham, investor sudah harus siap dengan berbagai hal yang tak terduga. Harga saham bisa naik dan turun tanpa diduga, sehingga hal penting yang harus dilakukan adalah mengikuti strategi yang sudah dipersiapkan dalam menghadapinya," katanya.

Lantas, mengapa harga saham bisa mengalami penurunan? Pertama, harga saham turun akibat kondisi perekonomian. Kondisi ekonomi bisa dibilang sebagai salah satu faktor yang  berdampak pada naik turunnya harga saham.

Saat ekonomi sedang mengalami resesi global , biasanya nilai saham akan mengalami penurunan.  Hal ini karena dampak dari resesi global dinilai berpotensi memberikan pengaruh negatif bagi pasar modal suatu negara.

Kedua, kondisi politik. Tak hanya kondisi ekonomi saja, namun kondisi atau iklim politik global pun juga memiliki andil pada naik dan turunnya harga saham dunia.

Misalnya saja, saat aksi terorisme sedang berlangsung di suatu negara di dunia, apalagi jika negara tersebut terbilang berpengaruh di dunia, maka kemungkinan akan terjadi penurunan aktivitas ekonomi, begitu juga dengan harga saham.

Ketiga, kinerja sektoral atau industri. Kinerja sektor industri juga turut menjadi faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya harga saham. Saat sektor industri tertentu menunjukkan kinerja yang terbilang lesu, maka kondisi itu bisa berdampak pada menurunnya harga saham di sektor industri tersebut.

Baca Juga: Pacu BUMN untuk Masuk Pasar Modal, BEI Gaet Kementerian BUMN

"Saat Pandemi Covid-19 terjadi, banyak sektor industri yang terkena dampak dan berakhir dengan turunnya harga saham pada periode tersebut. Namun, harga saham yang naik dan turun merupakan suatu pengalaman  yang biasa bagi investor yang sudah lama berkecimpung di pasar modal," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: