Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Berhasil Kantongi Dana Setengah Triliun Rupiah, Saham Hillcon Mejeng di BEI

Setelah Berhasil Kantongi Dana Setengah Triliun Rupiah, Saham Hillcon Mejeng di BEI Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Hillcon Tbk secara resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham HILL. Perseroan berhasil meraup dana hasil IPO senilai Rp.552.87 miliar dengan menerbitkan saham dengan harga penawaran sebesar Rp.1.250 per saham sebanyak 442,3 juta saham baru atau sebanyak 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. 

”Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam proses IPO ini. Dengan dukungan lebih dari 9 ribu investor, kami berkomitmen untuk mempertahankan kepercayaan yang telah diberikan dan terus meningkatkan kinerja perusahaan. Kami optimis bahwa HILL dapat menjadi perusahaan jasa pertambangan nikel terdepan dan turut berkontribusi dalam pengembangan industri nikel di Indonesia,” kata Hersan Qiu, sebagai Direktur Utama HILL, di Jakarta, Rabu (1/3/2023). 

Baca Juga: Berhasil Gaet Investor dari Dalam dan Luar Negeri, PGE Siap Ekspansi

Ia mengungkapkan bahwa IPO HILL telah berhasil menarik minat berbagai investor baik asing maupun domestik untuk berpartisipasi dengan penawaran umum perdana saham. Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 5 kali dengan total pemegang saham lebih dari 9 ribu investor. “Hal ini mengindikasikan antusiasme dan optimisme investor pasar modal Indonesia terhadap masa depan perseroan,” tambahnya. 

Baca Juga: Kepala Bappenas Beberkan 3 Pencapaian Pemerintah Dorong Hilirisasi Nikel

Adapun perolehan dana dari IPO akan digunakan untuk mendukung perkembangan bisnis entitas anak perusahaan Perseroan yaitu PT Hillconjaya Sakti (HS) dimana, 55% untuk modal kerja terkait dengan biaya produksi penambangan, termasuk diantaranya biaya terkait bahan bakar, biaya overhead, pemeliharaan seluruh alat-alat berat, sisanya 45% akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS yaitu berupa alat berat (main Fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: