Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Politik Identitas Disebut Anies Bagian yang Gak Bisa Dihindari, Begini Respons Pengamat

Politik Identitas Disebut Anies Bagian yang Gak Bisa Dihindari, Begini Respons Pengamat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menyarankan kepada para kandidat calon presiden maupun calon wakil presiden secara konsisten menolak politik identitas pada saat Pilpres 2024.

"Menurut saya para kandidat itu sendiri bersama-sama menolaknya supaya itu nggak berkembang. Tapi ketika para kandidat itu membiarkan, ya sama saja, dia bagian dari politik identitas yang tidak sesuai dengan Pancasila itu, Bhinneka Tunggal Ika," ujar Emrus saat dihubungi.

Baca Juga: Meski Kantungi 28,3 Persen Suara, Cawapres Anies Tak Kunjung Ditetapkan: Kami Pertimbangkan Suara...

Emrus menegaskan jangan sampai polarisasi kembali terjadi seperti pada Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2019 yang lalu, yang membuat masyarakat terbelah karena politik identitas.

Soal pernyataan bakal calon presiden Anies Baswedan bahwa politik identitas tidak bisa dihindari dalam kontestasi politik, menurutnya kemungkinan itu bisa saja terjadi.

"Kalau muncul dari perspektif yang positif boleh, tapi jika muncul dari perspektif negatif bisa saja. Misalnya, dari keturunan A, keturunan yang minoritas di negara ini, bisa saja diangkat itu. Itu tidak baik, nggak boleh," kata Emrus.

Emrus menegaskan sebaiknya para kandidat maupun bakal calon nantinya lebih mengedepankan program dan gagasan dalam kontes politik.

Selain itu, Emrus berpendapat bahwa politik identitas kemungkinan dapat dimunculkan oleh sekelompok masyarakat yang berada di luar lingkaran kandidat calon, partai politik, maupun dari para tim sukses.

"Tapi apakah akan muncul eksklusivitas tadi, politik identitas yang sempit? saya berhipotesa itu akan muncul, tapi yang akan menggelorakan itu nanti bisa saja sekelompok masyarakat atau aktor politik yang tidak berada pada tim sukses resmi, yang bukan dari para kandidat calon, tidak partai politik," katanya.

Jika yang dikatakan Anies terjadi, menurut Emrus praktik politik identitas dalam kontestasi Pilpres 2024 nantinya bisa menguntungkan atau merugikan bakal calon presiden dari Partai NasDem tersebut.

"Konten yang diperbincangkan bisa menguntungkan Anies, juga bisa merugikan. Kontennya apa kira-kira yang akan disusun? katakanlah konten yang terkait dengan pembenturan suku dengan suku. Membenturkan agama atau aliran tertentu, bisa saja muncul itu. Lalu apakah yang merugikan dan menguntungkan Anies? tergantung yang akan muncul ke permukaan," kata Emrus. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: