Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghadiri panen raya padi di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur. Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko menghimbau agar para petani selalu bersiap menghadapi situasi apapun, termasuk krisis air.
"Kita ini menghadapi ancaman krisis air. Dunia juga akan menghadapinya. Untuk itu sumber air ditata dan kelola dengan baik, para petani juga tetap guyub rukun bersiap menghadapi krisis apapun," kata Moeldoko, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (26/3/2023).
Dalam kunjungan kerjanya di Jember itu, Moeldoko selaku Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengaku hadir pada acara panen di Kab. Jember untuk melihat langsung keberhasilan panen melalui teknologi intensifikasi pertanian.
Baca Juga: Bicara Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan, Moeldoko Tekankan Pentingnya Korporasi Petani
Menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo, Moeldoko mengatakan, "Intensifikasi akan memotong masa tanam sekaligus meningkatkan hasil panen. Kesejahteraan petani akan membaik,” kata Moeldoko.
Dia mengungkapkan, sejak setahun terakhir, ladang pertanian seluas 500 hektare di Desa Lojejer ditanami bibit padi super M70D. Masyarakat desa pun telah membuktikan hasil panen bibit M70D mencapai 9 ton per hektar.
"Angka ini jauh diatas rata-rata hasil panen padi di Indonesia yang menghasilkan 5,7 ton per hektar," ujar Moeldoko.
Senada dengan itu, menurut Direktur M-Tani Sugeng Widodo, yang menghasilkan bibit M70D, bibit ini juga sudah bisa dipanen di usia 75 hari. Padahal, kata dia, usia padi rata-rata di Indonesia masih diatas 90 hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement