Kerugian Ekonomi dan Ancaman Sanksi Menanti Indonesia Usai Lepasnya Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20
FIFA telah mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia sepak bola U-20 kurang dari dua bulan sebelum turnamen akan dimulai, setelah para politisi di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu keberatan dengan partisipasi Israel.
Israel lolos ke turnamen sepak bola usia muda untuk pertama kalinya dalam sejarah. Indonesia, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, akan menjadi tuan rumah turnamen FIFA pertamanya.
Baca Juga: FIFA Cabut Status Tuan Rumah Indonesia, Media Asing Ramai-ramai Kasih Sorotan, Tajam!
Persiapan telah dilakukan selama berbulan-bulan, dengan kemungkinan stadion yang akan digunakan sebagai tuan rumah dipersempit menjadi enam stadion dan sebuah maskot telah dipilih: seekor badak Jawa bernama Bacuya, dengan cula warna-warni yang bersinar ketika ia bermain sepak bola dengan pemain lain.
PSSI mengatakan kehilangan hak menjadi tuan rumah akan merugikan peluang tim sepak bola Indonesia untuk ikut serta dalam turnamen FIFA lainnya, sementara kerugian ekonomi akan mencapai "triliunan rupiah".
Federasi sepak bola Indonesia dapat dikenakan sanksi lebih lanjut oleh FIFA. Skorsing dapat membuat Indonesia tidak dapat mengikuti kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026, yang akan dimulai pada bulan Oktober.
FIFA dan otoritas publik di Indonesia menyetujui persyaratan menjadi tuan rumah FIFA pada tahun 2019 sebelum terpilih untuk menggelar Piala Dunia U-20 edisi 2021. Pandemi virus corona memaksa turnamen tersebut ditunda selama dua tahun.
Sebagai tuan rumah, Indonesia secara otomatis lolos ke Piala Dunia U-20, tetapi belum pernah bermain di turnamen tersebut sejak 1979.
Israel lolos ke Piala Dunia U-20 pertamanya pada bulan Juni.
Tidak jelas siapa yang sekarang dapat menjadi tuan rumah turnamen, yang dijadwalkan akan dimainkan di enam stadion di Indonesia.
Argentina, yang tidak lolos kualifikasi untuk turnamen tersebut, dilaporkan tertarik untuk menjadi tuan rumah.
FIFA mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk membantu PSSI setelah penyerbuan mematikan tahun lalu yang menyebabkan kematian 135 penonton di sebuah stadion di Jawa Timur pada bulan Oktober.
"Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir," kata FIFA dalam pernyataannya.
"Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk diskusi lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement