Pangkas Peran Rentenir, Koperasi Mitra LPDB-KUMKM Tumbuhkan Usaha Anggota
Koperasi sebagai wadah pengembangan ekonomi masyarakat saat ini terus bertransformasi menjadi lembaga keuangan yang memberikan kemudahan bagi anggotanya dalam mengakses sumber pembiayaan atau pinjaman.
Tak hanya berperan sebagai lembaga pinjaman atau pembiayaan, koperasi saat ini juga bisa berperan sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan, pembukaan lapangan pekerjaan, hingga implementasi program ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Bertransformasi, Koperasi Digital Propertree Diharapkan jadi Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Seperti mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dari Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Wonosobo, yakni KSPPS Tamzis Bina Utama yang mampu memangkas kehadiran rentenir, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan program ketahanan pangan nasional.
Ketua KSPPS Tamzis Bina Utama, Saat Suharto, mengungkapkan, awal mula kehadiran KSPPS Tamzis berawal dari melihat fakta-fakta di lapangan terutama perekonomian dari sektor pertanian dan perdagangan, banyak pelaku ekonomi tersebut yang terjerat oleh praktik rentenir dan membuat kesejahteraannya tidak berjalan baik.
Berkat dari kenyataan sosial ekonomi tersebut, pihaknya bersama-sama masyarakat bergotong royong dan bahu-membahu membentuk koperasi, patungan untuk permodalan pertama koperasi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan permodalan kepada petani ataupun pedagang dengan harapan agar kesejahteraan meningkat.
"Itu awal mula mendirikan Tamzis menjadi koperasi Tamzis Bina Utama ini dan bisa menyejahterakan anggota, dan hasilnya luar biasa, artinya ada semangat kita untuk saling menolong secara bersama-sama," kata Saat Suharto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Proses Mudah
Saat memaparkan, seiring berjalan waktu, KSPPS Tamzis bermitra dengan LPDB-KUMKM yang memang sangat mengerti dengan koperasi, khususnya pembiayaan dana bergulir untuk koperasi. "Bukan hanya tarifnya yang relatif terjangkau dengan lembaga lain, LPDB-KUMKM juga sangat mengerti dengan koperasi, dan itu menjadi keunggulan bagi LPDB-KUMKM," tambah Saat.
Menurutnya, proses pengajuan pembiayaan atau pinjaman dana bergulir kepada LPDB-KUMKM tidak sulit ketika koperasi sudah siap baik secara legalitas maupun administrasi. "Selama koperasi menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG), tidak sulit untuk melengkapi segala persyaratan yang diajukan oleh LPDB-KUMKM dalam proses pembiayaan dana bergulir," tambahnya.
Sementara itu, salah satu anggota KSPPS Tamzis Bina Utama, yakni Adam Sudrajat, yang merupakan petani pembibitan kentang mengungkapkan, kehadiran koperasi menjadi penolong bagi masyarakat yang membutuhkan akses permodalan maupun pendampingan usaha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement