Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warning buat Amerika, China Akui Tingkatkan Kerja Sama Militer dengan Rusia

Warning buat Amerika, China Akui Tingkatkan Kerja Sama Militer dengan Rusia Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung
Warta Ekonomi, Moskow -

China siap untuk memperkuat kerja sama dengan militer Rusia untuk bersama-sama menegakkan keadilan, perdamaian dan keamanan internasional, juru bicara Kementerian Pertahanan China Tan Kefei menyatakan pada Kamis (30/3/2023). 

Pengumuman ini muncul setelah pertemuan puncak antara Presiden Xi Jinping dan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, di Moskow awal bulan ini. Kedua pemimpin menegaskan kembali prinsip-prinsip kemitraan antara kedua negara, dan sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral dan koordinasi militer. 

Baca Juga: Titah Raja Salman Bikin Arab Saudi Melesat Bersama China-Rusia, Mohon Maaf buat Amerika

Menurut Tan, Tiongkok "bersedia bekerja sama dengan militer Rusia untuk mengimplementasikan sepenuhnya konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara." Hal itu termasuk memperkuat komunikasi dan koordinasi strategis lebih lanjut, tambahnya.  

Diplomat tersebut menyatakan bahwa kedua negara berencana untuk secara teratur mengatur patroli maritim dan udara bersama, serta mengadakan latihan dan memperkuat berbagai bidang kerja sama lainnya.

Menurut Tan, tujuannya adalah untuk "memperdalam rasa saling percaya militer" dengan Rusia untuk membantu memastikan keadilan internasional dan memberikan kontribusi baru bagi keamanan internasional dan regional. Hal ini akan "membantu pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia," tegasnya.  

Tan mencatat hubungan yang semakin kuat antara Moskow dan Beijing, tetapi menegaskan bahwa hubungan tersebut tidak sama dengan aliansi militer-politik gaya Perang Dingin. Menurut juru bicara tersebut, hubungan tersebut "melampaui model hubungan negara ini" dan memiliki sifat "non-alignment, non-konfrontasi, dan tidak menargetkan negara ketiga." 

Sementara itu, AS menyebut hubungan yang semakin erat antara Rusia dan Tiongkok sebagai "sangat meresahkan". Para pejabat juga menggambarkan Tiongkok sebagai "tantangan", dengan Pentagon meminta anggaran pertahanan tahun 2024 hingga $842 miliar.  

Dalam konferensi persnya, Tan berpendapat bahwa Tiongkok adalah "pembangun perdamaian dunia" dan "kontributor pembangunan global."

Sebaliknya, ia mengklaim bahwa AS menggunakan anggaran pertahanannya yang sangat besar - yang merupakan yang tertinggi di dunia - untuk "mengobarkan perang dan menciptakan kekacauan di mana-mana," sehingga menjadikannya "ancaman terbesar bagi perdamaian, keamanan, dan stabilitas dunia."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: