Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolak Tim Israel di Piala Dunia U-20, Ganjar Bakal Kehilangan Dukungan Politik dari Jokowi

Tolak Tim Israel di Piala Dunia U-20, Ganjar Bakal Kehilangan Dukungan Politik dari Jokowi Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang selama ini dikenal dekat dengan Presiden Jokowi dan punya elektabilitas moncer sebagai capres, ternyata mengambil sikap berbeda soal Piala Dunia (Pildun) U-20.

Ganjar masuk barisan yang menolak Timnas Israel ikut serta dalam Pildun. Kini, setelah Pildun batal dan Ganjar diserang kanan-kiri, ada prediksi, Jokowi bakal tarik dukungan buat Ganjar di Pilpres 2024.

Kalau itu benar terjadi, maka Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang juga punya elektabilitas tinggi sebagai capres, bisa diuntungkan dari perubahan sikap Jokowi itu.

Selama ini, survei capres selalu menempatkan tiga tokoh yakni Ganjar, Prabowo dan Anies dalam posisi teratas. Meroketnya elektabilitas Ganjar tak lepas dari kedekatannya dengan Jokowi. Bahkan di berbagai kesempatan, Jokowi kerap memberikan sinyal dukungan politiknya pada Ganjar.

Lantas, setelah Ganjar mengambil sikap berbeda soal Pildun, apakah sikap Jokowi akan berubah? Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menyebut hal itu bisa saja terjadi. Menurutnya, gara-gara urusan Piala Dunia  U-20, publik kini menganggap Ganjar bukan lagi representasi dari Jokowi, tapi sudah jadi antitesa Jokowi.

“Permainan kampanyenya akan ke arah sana. Ganjar Pranowo menjadi antitesis bagi Jokowi,” kata Qodari seperti dilihat di kanal YouTube Total Politik, kemarin.

Sehingga konstelasi Pilpres 2024 bisa saja berubah. Bahkan, perubahan itu akan mengubah pemilih Ganjar. Mengingat selama ini pemilih Ganjar merupakan pemilih Jokowi.

“Saya bilang mengubah konstelasi karena selama ini Pak Jokowi itu membawa Ganjar di kanannya dan Prabowo di kirinya. Jadi, ke depan frekuensinya akan berubah,” sebut dia. Senada, Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo menduga perkara ini bisa membuat Jokowi membuang muka ke Ganjar. Maksudnya Ganjar tak akan mendapat dukungan lagi dari Jokowi.

“Saya rasa memang dampak politik dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 akan besar terhadap Pilpres. Kalau terhadap Pileg, hemat saya dampaknya minimal,” duga Dradjad kepada wartawan, kemarin.

Menurut Dradjad, Jokowi kecewa terhadap pencabutan status tuan rumah. Sebab, proses keterpilihan RI menjadi tuan rumah melalui proses yang panjang. Terlebih lagi, Dubes Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun tidak mempersoalkan kehadiran Israel di Piala Dunia U-20.

Apakah Prabowo dan Anies yang akan diuntungkan? Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri menilai terlalu jauh, kalau Anies akan mencari keuntungan dari kisruh Pildun ini. Dia menegaskan, Anies dan pendukungnya tidak ingin mengkambinghitamkan siapapun dalam perkara ini. Apalagi sampai merasa Anies diuntungkan. “Saya kira perkembangan politik msih sangat dinamis,” kata Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar. Dia menegaskan, Prabowo tidak merasa diuntungkan atau dirugikan dalam batalnya Indonesia sebagi tuan rumah Pildun U-20.

“Olahraga dan prestasinya adalah ranah kebangsaan. Kita semuanya harus gotong royong, saling dukung dan bantu untuk kepentingan nasional, bukan tentang insentif dan disinsentif politik. Semua dari kita tidak menginginkan peristiwa pembatalan ini terjadi,” kata Dahnil kepada Rakyat Merdeka.

“Kita harus dukung timnas kita harus tetap bangkit dan menginspirasi persatuan nasional,” sambung Dahnil. ■

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: