Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggap Anas Urbaningrum 'Lemak Jahat Masa Lalu', Demokrat: Silakan Buka-bukaan...

Anggap Anas Urbaningrum 'Lemak Jahat Masa Lalu', Demokrat: Silakan Buka-bukaan... Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kabar kebebasan Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin, Jabar pada 10 April 2023 mendatang ditanggapi datar saja oleh Demokrat. Malahan, mantan Ketum Partai Demokrat itu dianggap bagian masa lalu yang tak perlu lagi dibahas.

Jubir Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyebutkan bahwa kasus Anas merupakan pelajaran berharga bagi partai. Dia menganggapnya sebagai lemak jahat yang sudah tak lagi relevan karena bagian dari masa lalu.

Baca Juga: Gegap Gempitanya Sudah Terasa, Kebebasan Anas Urbaningrum Bakal Disambut Ratusan Aktivis

"Jadi, bagi kami lemak-lemak masa lalu yang merusak Partai Demokrat," kata Zaky, di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Zaky turut memastikan bahwa loyalis Anas tak lagi eksis di Partai Demokrat. Dia bahkan meyakini bebasnya Anas bukan masalah besar bagi partai.

"Kami bersyukur bahwa kami punya pelajaran pahit di masa lalu yang membuat kami jauh lebih kuat, dan bagian-bagian, kelompok-kelompok yang membuat rusak partai ini di masa lalu itu tidak ada lagi di partai ini," tuturnya.

Kepala Bagian Komunikasi Strategis Demokrat menilai, loyalis Anas justru bersarang di kubu KSP Moeldoko yang hingga kini masih berupaya mengambil alih kendali Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kalau mau ngomong pendek, aduh Anas itu kan hanya masa lalu Demokrat," selorohnya.

Dia juga tidak mau ambil pusing apabila Anas dan loyalisnya ingin buka-bukaan dalam kasus Hambalang yang membuatnya mendekam di penjara hingga delapan tahun. Dia juga mempersilakan Anas melanjutkan perjuangan politiknya bersama PKN.

Baca Juga: Mas AHY Mohon Siap-siap! Bebasnya Anas Urbaningrum Disebut Bakal Gerus Suara Demokrat!

"Silakan buka-bukaan. Dia kan masalahnya di KPK. Yang nangkap dia kan KPK bukan Demokrat. Yang rugi itu Demokrat lho," bebernya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: