Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PDIP Terpojok Saat Muncul Isu Presiden Jokowi Bakal Bentuk Koalisi Gendut Bareng Parpol Lain, Rocky Gerung: Ini Sebenarnya Menguntungkan…

PDIP Terpojok Saat Muncul Isu Presiden Jokowi Bakal Bentuk Koalisi Gendut Bareng Parpol Lain, Rocky Gerung: Ini Sebenarnya Menguntungkan… Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung mengatakan bahwa PDIP tak hanya dirancang demi pemilihan umum atau Pemilu pada 2024 mendatang.

Partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri ini adalah partai politik yang terus melestarikan ajaran Soekarno atau Soekarnoisme.

"Kan PDIP ini nggak dirancang untuk sekedar 2024, 2029. Kan dirancang sebagai partai yang akan mewakili bagian yang paling historis dari politik Indonesia itu Sukarnoisme," ungkap Rocky Gerung Gerung dikutip dari Channel YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (4/4/23).

Baca Juga: PDIP Sibuk Berkoar Piala Dunia Sampai Tega Bawa-bawa Soekarno, Rocky Gerung Heran: Apa Urusan Partai di Event FIFA?

Lebih lanjut, Rocky Gerung juga menyebut bahwa Megawati ditakdirkan untuk dipojokkan terus, mulai dari zaman orde baru hingga reformasi.

"Jadi saya kira, Ibu Mega akhirnya menemukan satu wisdom bahwa dia memang ditakdirkan untuk dipojokkan terus. Zaman orde baru di pojokkan, di zaman reformasi juga berupaya untuk naik tapi Ibu Mega enggak pernah jadi presiden yang terpilih, hanya menggantikan Gus Dur," imbuh Rocky Gerung.

Rocky juga menyinggung kemungkinan Presiden Jokowi hengkang dari PDIP. Karena nampaknya Presiden ingin membuat koalisi gemuk bersama partai lain.

"Jadi konsolidasi PDIP sebetulnya bagus juga setelah bikin heboh dan bikin gara-gara soal U20 kemudian dapat momentum lagi. Jadi nggak usah bersedih PDIP kalau dia di pojokkan. Justru semakin terpojok, PDIP semakin mengkonsolidasi diri kan," ujar Rocky.

Sebagai informasi, KIB telah terbentuk dari Partai Golkar, PAN dan PPP. Sedangkan Gerindra dan PKB dengan nama KKIR. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: