Kubu Anies Baswedan Mohon Siap-siap! Manuver Moeldoko Cs Ambil Alih Demokrat Tak Bisa Dianggap Remeh: 'Demokrasi Terancam!'
Manuver Kubu KLB Deli Serdang pimpinan Moeldoko yang melakukan Peninjauan Kembali (PK) terkait putusan Mahkamah Agung (MA) No.487 K/TUN/2022 per tanggal 29 September 2022.
Mengenai upaya pengambilalihan Demokrat oleh Kepala Staf Presiden (KSP) tersebut disoroti oleh Pengamat Politik dan Akademisi Rocky Gerung. Menurut Rocky Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebagai pengusung Anies yang berisi NasDem-PKS-Demokrat harus siap menghadapi manuver Moeldoko Cs.
“Jadi teman-teman di koalisi perubahan ini harus betul-betul cari langkah supaya publik tahu bahwa demokrasi sedang terancam, bukan Anies Baswedan yang terancam,” ujar Rocky melalu kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Minggu (9/4/23).
Bukannya tanpa alasan, menurut pengambilalihan partai oleh oknum kekuasaan sarat akan pengertian pembungkaman kubu lawan, hal ini menurut Rocky merusak nilai-nilai Demokrasi.
Rocky mengajak agar masyarakat terus memantau manuver yang dilakukan oleh seorang oknum kekuasaan yang ingin mengambil alih partai oposisi.
“Ini Demokrasi diancam karena ada seseorang yang ingin mengambil alih partai lain. Kelihatannya desain itu tidak berhenti,” jelasnya.
“Ini betul-betul serius, kita pantau itu sebagai cara kekuasaan membusukkan politiknya sendiri, dan ini panjang, akibatnya bisa terjadi kerusuhan dan segala macam,” tambahnya.
Bagi Rocky, Moeldoko jelas melihat peluang politiknya jika berhasil memenangkan PK di mana itu adalah upaya terakhir dari sengketa yang dengan kubu AHY.
Moeldoko di satu sisi menurut Rocky akan mendapat pujian dari Jokowi karena berhasil membatalkan pencapresan Anies dan punya kendaraan politik untuk 2029 jika Demokrat berhasil ia rebut.
“Pak Moeldoko pasti punya ambisi kalau punya demokrat maka dia bisa dapat pujian dari Jokowi karena membatalkan Anies dan dia punya peralatan politik untuk 2029,” ungkapnya.
Sebelumnya, AHY membeberkan bahwa manuver Kubu Moeldoko kali ini sarat dengan upaya melemahkan Demokrat dan berujung pada dibatalkannya pencapresan Anies Baswedan.
“KSP Moeldoko mengajukan PK pada tanggal 3 Maret 2023. Tepat satu hari setelah Partai Demokrat secara resmi mengusung Saudara Anies Baswedan sebagai Bakal Calon Presiden,”
“Forum Commander’s Call berpendapat, PK ini bukan tidak mungkin erat kaitannya dengan kepentingan politik pihak tertentu. Tujuannya jelas, menggagalkan Pen-Capres-an Saudara Anies Baswedan," tegas AHY di depan media dan ribuan kader Demokrat, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi yang diterima, Senin (3/4/23).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement