Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Charles Simonyi, Karyawan Pertama Microsoft, Pencipta Word dan Excel yang Hari Ini Berharta Rp86 Triliun

Kisah Orang Terkaya: Charles Simonyi, Karyawan Pertama Microsoft, Pencipta Word dan Excel yang Hari Ini Berharta Rp86 Triliun Kredit Foto: Twitter/Michael Sikand
Warta Ekonomi, Jakarta -

Karyawan awal Microsoft, Charles Simonyi hari ini adalah salah satu orang terkaya di dunia. Ialah orang di balik beberapa perangkat lunak Microsoft yang paling sukses, termasuk Word dan Excel.

Pengembang yang memiliki gelar Ph.D. dalam ilmu komputer dari Stanford ini juga mengerjakan salah satu komputer pribadi pertama di Xerox. Dia bergabung dengan Microsoft saat masih menjadi perusahaan pemula, sebagai karyawan No. 40 pada tahun 1981. Ia menghabiskan dua dekade dalam pengembangan aplikasi.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Arthur Irving, Taipan Minyak Kanada yang Tajir dari Lahir

Pria yang berasal dari Hungaria ini kemudian meninggalkan Microsoft. Pada tahun 2002 ia mendirikan Intentional Software, yang mengembangkan platform untuk aplikasi produktivitas.

Pada April 2007, di atas kapal Soyuz TMA-10, dia menjadi turis antariksa kelima dan orang Hungaria kedua di luar angkasa. Pada Maret 2009, di atas kapal Soyuz TMA-14, dia melakukan perjalanan kedua ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Microsoft kemudian mengakuisisi Intentional Software pada April 2017 dengan harga yang dirahasiakan, membawa Simonyi kembali ke raksasa Redmond, Washington.

Ia juga memiliki hobi dengan mendukung prakarsa seni dan sains, termasuk hibah USD5 juta (Rp74 miliar) kepada Universitas Washington untuk gedung ilmu komputer pada tahun 2017.

Per April 2023, kekayaan bersih Simonyi diprediksi Forbes mencapai USD5,8 miliar (Rp86 triliun).

Simonyi lahir di Budapest, Hongaria. Ayahnya, Karoly Simonyi, adalah seorang profesor teknik elektro pemenang Kossuth Prize di Technical University of Budapest. Ayahnya menciptakan akselerator partikel nuklir Hungaria pertama.

Saat di sekolah menengah dia bekerja paruh waktu sebagai penjaga malam di laboratorium komputer pada awal 1960-an, mengawasi mainframe besar Soviet Ural II. Dia tertarik pada komputasi dan belajar memprogram dari salah satu insinyur laboratorium.

Pada saat dia meninggalkan sekolah, dia telah belajar mengembangkan kompiler dan menjual salah satunya ke departemen pemerintah. Dia kemudian mempresentasikan demonstrasi kompilernya kepada anggota delegasi perdagangan komputer Denmark. Pada tahun 2006 dia berkata ketika dia masih muda, mimpinya adalah keluar dari Hongaria, pergi ke Barat dan bebas.

Charles Simonyi telah terdaftar sebagai insinyur perangkat lunak yang patut diperhatikan oleh Marquis Who's Who.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: