Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf Antisipasi Penyebaran Sub Varian Baru COVID-19

Kemenparekraf Antisipasi Penyebaran Sub Varian Baru COVID-19 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tetap akan melakukan sejumlah langkah antisipasi terkait penyebaran sub varian baru COVID-19, yaitu varian Kraken dan Orthrus yang dilaporkan sudah masuk ke Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kehadiran sub varian baru biasanya langsung disertai dengan lonjakan kasus COVID-19. Namun, menurut keterangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), perkembangan COVID-19 di Indonesia masih terkendali.

Baca Juga: Menparekraf Ajak Pelaku Usaha Parekraf Berikan Layanan Terbaik Saat Libur Lebaran 2023

"Langkah antisipasi ini dilakukan dengan mengeluarkan surat edaran untuk protokol-protokol yang harus dipatuhi," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (11/4/2023).

Surat Edaran (SE) tersebut meliputi Surat Edaran Tentang Keselamatan Transportasi Pariwisata Darat, Laut, maupun Udara, dan Tempat Istirahat, serta Surat Edaran Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang aman nyaman dan menyenangkan di daya tarik wisata yang diharapkan dapat mengantisipasi lonjakan kasus.

"Memang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sudah berakhir. Tapi kita mengingatkan untuk semuanya berhati-hati, walaupun tidak ada imbauan terkait fasilitas khusus yang harus disiapkan oleh objek wisata. Namun dimohon perhatikan pengaturan protokol kesehatan yang sudah disyaratkan secara umum saja," kata Menparekraf.

Disarankan bagi pemerintah daerah untuk membentuk Satgas (Satuan Tugas), mulai dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan, Jajaran TNI/Polri, dan dinas-dinas terkait lain untuk mengawasi kawasan objek wisata dan aktivitas pengunjung.

"Dinas Pariwisata juga kami berikan instruksi untuk memantau ke lapangan. Pantau situasi terakhir, lakukan monitoring dan evaluasi on the spot. Agar kesiapan sarana dan prasarana dipastikan kesiapannya dan dilaporkan jika ada kekurangan. Dan pantau juga kesiapan pelayanan dari SDM-nya," ujar Sandiaga.

Baca Juga: Kata Ilmuwan China, Virus Corona Penyebab Covid-19 Asalnya dari Manusia

Sementara, untuk pengelola objek wisata harus memperhatikan kawasan pariwisatanya. Mulai dari pintu masuk, kelengkapan amenitas, tempat parkir, keamanan, kebersihan, dan kenyamanan. Karena protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) sudah menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang akan terus diterapkan.

"Karena ini adalah bagian dari bentuk pemulihan yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Kita harapkan jangan hanya menjadi pajangan, tapi menjadi sebuah kebiasaan yang akan menjadi budaya kita dalam pelayanan yang clean, healthy, safety, and environment sustainability," kata Sandi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: