Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan Digitalisasi, OJK Dorong Industri Keuangan Perkuat Manajemen Risiko

Manfaatkan Digitalisasi, OJK Dorong Industri Keuangan Perkuat Manajemen Risiko Kredit Foto: Istimewa

Quad helix adalah kolaborasi atau kerja sama yang menghubungkan antara akademisi, pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat, dimana tujuannya adalah menjaga transformasi digital Indonesia making 4.0 dan meningkatkan efektivitas kolaborasi.

"Kami di Telkomsigma terus mengembangkan beberapa hal terkait kolaborasi kita dengan beberapa sektor dan segmen yang ada. Pertama, kolaborasi CSIRT, Kedua mengembangkan teknologi manage operation, Lalu kerjasama dengan akademisi untuk pencarian bakat, dan terakhir penelitian atau awareness pada komunitas dan masyarakat," paparnya.

Adapun dalam penerapannya, cybersecurity mencakup alat, kebijakan, dan konsep keamanan yang dapat digunakan untuk melindungi aset, data dan pengguna organisasi. Bank DKI sendiri telah memiliki roadmap IT Cyber Security dalam tiga tahun ke depan. Baca Juga: Keamanan Siber di Tengah Tren Industri Bank Digital dalam Sektor Perbankan Indonesia

"Untuk tahun ini Bank DKI fokus pada implementasi NGFW (Next Gen Firewall) dan mobile apps security, manage service SOC, penerapan security awareness, dan VAPT (Vulnerability Asessment & Penetration Test)," papar Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono.

"Dalam hal merespon cyber security, Bank DKI telah mendapatkan sertifikasi standar internasional manajemen keamanan IT yang menentukan praktik terbaik manajemen keamanan IT dan kontrol keamanan komprehensif," tambah Amirul.

Tak berbeda jauh, Bank Kalteng juga turut berbenah dalam menghadapi tren serangan siber yang semakin berkembang saat ini. Tak tanggung-tanggung, Bank Kalteng menginvestasikan dana sebesar Rp13,45 miliar untuk membangun infrastruktur cybersecurity di tahun 2023 ini. Angka tersebut meningkat pesat bila dibandingkan tahun 2022 yang hanya sebesar Rp2,45 miliar.

"Hal ini menunjukkan keseriusan Bank Kalteng dalam upaya untuk memaksimalkan keamanan siber untuk menjamin keberlangsungan kegiatan operasional layanan berbasis digital," ucap Direktur Keuangan, Operasional dan Teknologi Informasi Bank Kalteng, Ahmad Selanorwanda dalam webinar yang sama.

Selain itu, pihaknya juga melakukan security awareness yang dilaksanakan secara berkelanjutan, pelaksanaan Penetration Testing untuk setiap produk baru, dan implementasi Security Operation Center (SOC). Baca Juga: Konsisten Dorong Inovasi Digital, Bank DKI Raih Empat Penghargaan Digitech Award 2023

"Kemudian melaksanakan kegiatan Security Maturity Assessment, membentuk Tim Tanggap Insiden Siber, enyusunan kebijakan-kebijakan cybersecurity dan melakukan update sesuai kebutuhan dan ketentuan regulator, dan meningkatkan kompetensi SDM dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dan sertifikasi," tukasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: