Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Pastikan Semua Kilang Siap Beroperasi 100 Persen Penuhi Kebutuhan Mudik

Pertamina Pastikan Semua Kilang Siap Beroperasi 100 Persen Penuhi Kebutuhan Mudik Dirut Pertamina Nicke Widyawati | Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan beberapa insiden yang terjadi pada sejumlah kilang Pertamina dalam beberapa waktu terakhir.

Nicke memastikan guna menghindari kejadian serupa, perseroan telah melakukan segala macam upaya antisipasi yang melibatkan auditor keselamatan internasional untuk meningkatkan aspek keamanan di kilang-kilang Pertamina, baik kilang baru maupun kilang-kilang tua yang ada.

"Saya ingin menyampaikan agar masyarakat tidak terus khawatir. Kita di Pertamina tidak pernah diam. Pertamina melakukan improvement, jadi kita tetap optimis," ujar Nicke dalam acara silahturahmi pemimpin redaksi bersama Pertamina, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga: Belajar dari Kasus Balongan dan Dumai, Pertamina Identifikasi Lima Penyebab Insiden

Nicke menyebut, meskipun dirundung dengan sejumlah insiden yang terjadi di sejumlah kilangnya, pihaknya memastikan jika seluruh kilang Pertamina saat ini siap dioperasikan 100 persen.

"Terkait dengan semua insiden ini, bagaimana semua kilang dan terminal kita, semua kilang kita hari ini siap dioperasikan 100 persen, dan ada tambahan kapasitas karena kita sudah selesai melakukan maintenance di Cilacap," ujarnya. 

Lanjutnya, dengan upaya maintenance yang telah dilakukan Pertamina di Kilang Cilacap, produksi Pertamina pun dipastikan bakal lebih ditingkatkan sesuai permintaan, khususnya di musim mudik Lebaran 2023 ini.

"Jadi kita bisa memproduksi gasoline dan avtur lebih banyak, dan ini diperlukan. Karena dengan 123,8 juta yang akan mudik, kebutuhan gasoline akan naik 10 persen, gasoil turun, tapi avtur naik," ungkapnya.

Hal tersebut dilakukan guna memastikan tambahan kebutuhan ini tidak dari impor, tapi dari tambahan produksi kilang.

"Karenanya, kilangnya harus kita pastikan siap beroperasi dalam kondisi prima dan mundur lagi ke belakang perlu ada tambahan crude 1,6 juta barel," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: