Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polri dan TNI Libatkan 965 Personel untuk Selesaikan Penyanderaan Pilot Susi Air di Papua

Polri dan TNI Libatkan 965 Personel untuk Selesaikan Penyanderaan Pilot Susi Air di Papua Kredit Foto: YouTube.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan pihaknya telah menggelar operasi Paro yang melibatkan 965 personel untuk menyelesaikan kasus penyanderaan Pilot Susi Air, Philip Mark Marten, yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

Adapun, penyanderaan Pilot Susi Air terjadi pada 7 Februari 2023 lalu. Dalam penanganan tersebut, Jenderal Listyo mengaku turut melibatkan anggota dari TNI dalam menyelesaikan kasus KKB di Papua. 

Baca Juga: Tak Mau Gegabah Ambil Langkah Soal Pilot Susi Air yang Masih Disandera, Polri Akan Lakukan Pendekatan Terlebih Dahulu

"Terkait peristiwa penyanderaan Pilot Susi Air atas nama Philip yang terjadi pada 7 Februari yang dilakukan oleh kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya terkait dengan peristiwa ini, Polri bersama TNI telah menggelar Operasi Paro, melibatkan 965 personel," kata Listyo Sigit dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Dia menuturkan, personel tersebut telah diterjunkan ke sejumlah titik yang menyangkut tindakan-tindakan KKB. Meski demikian, Listyo Sigit juga mengaku tetap mengedepankan keselamatan pilot yang tengah disandera saat ini.

"Personel tersebut saat ini sudah kami terjunkan ke titik-titik tertentu untuk melaksanakan penindakan. Namun tentunya tetap mementingkan keselamatan sandera," katanya.

Di samping penyelamatan sandera, Listyo Sigit juga mengaku telah melakukan upaya diplomasi luar negeri, di antaranya dengan Kedutaan Besar Selandia Baru, Atpol New Zealand, Australia Federal Police, MSG, dan berbagai tokoh luar negeri.

Baca Juga: Bobby Adhityo Rizaldi Yakin KKB Tidak Berani Bahayakan Pilot Susi Air

Melalui hubungan diplomatik itu, Listyo Sigit mengaku pihak tersebut menghormati kedaulatan Indonesia. Di samping itu, diplomasi tersebut juga menuai berbagai pengecaman terhadap kelompok KKB Papua.

"Mereka semua menghormati kedaulatan Indonesian dan mengecam aksi penyanderaan oleh kelompok KKB tersebut," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: