Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan SYL Minta Gapki Perkuat Industri Sawit dan Perkokoh Ekonomi Nasional

Mentan SYL Minta Gapki Perkuat Industri Sawit dan Perkokoh Ekonomi Nasional Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan pentingnya industri kelapa sawit bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut SYL, industri sawit adalah salah satu yang menopang laju ekspor Indonesia saat semua negara mengalami krisis global.

Apalagi, selama ini, sawit juga merupakan andalan sekaligus kebanggaan bangsa Indonesia. Hal tersebut disampaikan SYL saat mendampingi Wapres Ma'ruf Amin dalam pengukuhan pengurus Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Istana Wakil Presiden, Jakarta.

Baca Juga: Di Klaten, Mentan SYL Dorong Pengembangan Beras Lokal

"Saya katakan sawit itu adalah kebanggan Indonesia karena di saat dunia menghadapi covid, pertanian tetap menjadi bantalan ekonomi. Ekspor kita tahun 2020 tumbuh di atas 15 persen. Tentu salah satunya dari sawit. Tapi yang paling penting target PSR kita jalan. 180 ribu ha dalam setahun itu harus kita kejar untuk kepentingan bangsa yang lebih luas," kata SYL, Rabu (12/4/2023).

SYL mengatakan saat ini program peremajaan sawit rakyat kurang lebih mencapai 16 juta hektare. Dari luasan tersebut sebagian di antaranya harus segera dilakukan replenting agar produksi sawit nasional tidak terjadi penurunan.

"Yang kedua sawit itu bisa menjadi biodisel, bisa menjadi pakan dan bisa menjadi macam-macam. Kita dorong yuk. Dan saya bersama Gapki akan merancang menuju 1000 triliun hasil ekspor perkebunan," katanya.

Ketua Umum Gapki, Edi Martono, menyampaikan terima kasih atas perhatian Wapres dan Menteri Pertanian dalam memaksimalkan potensi sawit untuk kepentingan bangsa. Dia mengaku siap mendukung program PSR yang lebih masif di seluruh Indonesia.

"Apalagi selama ini Industri sawit telah menjadi komoditi andalan pemerintah. Tahun 2022 pangsa produksi kita capai 55 persen, pangsa ekspor 50 persen sehingga sawit Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dunia sangat penting," jelasnya.

Sebelumya, Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin, juga mendorong Gapki untuk mempercepat program peremajaan sawit rakyat atau PSR sebagai upaya bersama dalam membuka hambatan akses pasar di negara tujuan ekspor. Dengan begitu, kata Wapres, produksi sawit nasional terus berkembang dan berkelanjutan.

"Saya berharap Gapki menjadi ujung tombak dalam melakukan percepatan program peremajaan sawit, kemudian mengantisipasi kampanye negatif sawit," katanya.

Baca Juga: Jaga Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran, Mentan SYL Ungkap Suksesnya Panen Padi IP400 di Klaten

Wapres mengatakan industri sawit merupakan industri yang sangat penting dalam menopang ekonomi nasional. Karena itu, Gapki juga harus memperkuat kemitraan bersama masyarakat serta melakukan pendampingan ISPO dan memaksimalkan program CSR bersama para santri di pesantren seluruh Indonesia.

"Saya minta Gapki memperkuat kemitraan bersama rakyat, melakukan pendampingan ISPO, memaksimalkan program CSR dan kolaborasi dengan pondok pesantren," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: