PDIP Sanggah Kalo Mau Masuk Koalisi Besar, Asal Capres Sesuai Pilihan Megawati
PDI Perjuangan menolak disebut ngotot masuk koalisi besar asalkan capres yang diusung merupakan kader banteng.
PDIP meminta koalisi besar yang dijajaki partai-partai pendukung pemerintah tidak banyak omong tetapi melakukan langkah konkret dengan deklarasi dan mengumumkan capres.
Politisi PDIP Aria Bima menilai partainya tidak berada dalam posisi ngebet membentuk koalisi.
Alasannya, secara ambang batas, PDIP sudah memenuhi syarat mengusung capres. Dia malah mengaku bingung jika disebut PDIP mematok syarat mengusung capres untuk membangun koalisi.
“Bukan ngotot-mengotot, kita ini bisa nyalon kan? Jadi saya menghargai untuk koalisi besar mau nyalonkan segera saja nyalon, deklarasi. Jangan banyak ngomong,” kata Aria Bima di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Dia memastikan PDIP bakal berkoalisi namun dalam kerangka kerja sama politik. PDIP menolak terminologi koalisi lantaran dianggap tidak dikenal dalam sistem presidensial.
“Koalisi itu politik dagang sapi untuk menentukan perdana menteri dalam sistem parlementer,” selorohnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR ini meyakini peta sekarang hingga Oktober 2023 masih dinamis.
Malahan Aria Bima menganggap koalisi yang sedang dijajaki maupun yang sudah terbentuk masih potensi pecah di tengah jalan karena belum masuk tahapan pendaftaran ke KPU.
“Koalisi yang paling benar adalah pada saat koalisi ditandatangani seluruh partai politik di form KPU dan diserahkan ke KPU, itu kerja sama yang paling benar sesuai dengan aturan. Di form itu juga disebut partai politik sebagai pengusung, bukan koalisi,” ujarnya.
Aria Bima mengingatkan, PDIP bakal melakukan kerja sama politik berdasarkan pendekatan ideologi, kesamaan platform dan dalam kerangka kebhinekaan. Dalam konteks ini dinamika bakal terus terjadi hingga tenggat akhir pendaftaran ke KPU.
“Orang tidak percaya PDIP akan mengusung sendiri, boleh, karena PDIP juga dinamis. Apakah koalisi besar akan berujung pada deklarasi bareng-bareng? Dinamis kan. Capresnya apakah Prabowo, wapresnya Pak Airlangga, apa Muhaimin, apa Erick Thohir kan dinamis. Wong yang namanya Nasdem sama PKS dan Demokrat saja sampai hari ini belum ada deklarasi,” selorohnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement