Viral Pendeta Hindu di India Sesumbar Ingin Lenyapkan Umat Islam Seluruh Dunia
Nama seorang pendeta asal India, Yati Narsinghanand Saraswati, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Hal ini lantaran pernyataannya yang kontroversial yang disampaikannya.
Beredar video yang menampilkan Yati yang menyebarkan kebencian terhadap Islam di hadapan para pengikutnya. Dia menyerukan untuk menyerang Mekkah dan menguasai Ka'bah.
Baca Juga: Berulah di Tempat Suci Umat Hindu, Bule Rusia Selfie Tanpa Busana Dipulangkan ke Negaranya
Tidak sampai di situ, dia juga mendukung untuk melakukan pembunuhan terhadap 2 juta umat Islam dengan misi menghancurkan agama Islam dan melenyapkannya.
Yati memang terkenal sebagai pendeta yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dia bahkan pernah diamankan oleh pihak kepolisian India karena pernyataannya yang dinilai sangat berbahaya.
Dalam misi terbarunya ini, dia ingin menjadikan Ka'bah sebagai kuil Hindu Makkeshwar Maharaj. Selain itu, dia mengklaim bahwa air zam zam merupakan sungai Dewa Mahadev dewa terbesar agama Hindu.
"Negara hindu adalah mimpi yang besar, ini adalah mimpi Veer Savarkar, mimpi Shivaji semua dari kita harus memiliki mimpi ini, bukan hanya Afganistan, tapi kita harus menyerang makkah, yang di mana mengalir Gangga Mahadev dalam bentuk air zamzam," katanya, dikutip melalui video yang beredar, Rabu (12/4/2023).
"Jika tidak mendapatkan Makkeshwar (Makkah), maka tidak ada satu pun kekuatan yang bisa mengalahkan Islam. Anda harus menyerang Mekkah, tempat dimana kanker itu menyebar," sambungnya.
Pendeta Hindu ini lahir di Uttar Pradesh pada 2 Maret 1963. Pekerjaan aslinya adalah Kepala Pendeta Kuil Dasna Devi. Dia adalah lulusan Moscow Institute of Chemical Machine Building, Moskow, Rusia.
Tidak hanya pendidikannya yang mentereng, dia juga merupakan seorang yang berasal dari kasta Brahmana. Misi utamanya memang ingin menghancurkan Islam dan melenyapkan peradabannya di muka bumi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Advertisement