Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Bikin Ngelus Dada, Amien Rais Sebut Jokowi Harus Bertanggung Jawab: Kita Jadi Negara Maling-Rampok!

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Bikin Ngelus Dada, Amien Rais Sebut Jokowi Harus Bertanggung Jawab: Kita Jadi Negara Maling-Rampok! Kredit Foto: Instagram Amien Rais
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais menyoroti Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang anjlok di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Eks Ketua MPR tersebut tanpa disadari temuan rendahkan IPK tersebut menunjukkan Indonesia sudah jadi negara Kleptokrasi atau yang Amien sebut sebagai negara penuh maling dan rampok. Menurutnya, Jokowi sendiri sedang meratapi “pencapaian” buruk ini.

"Pak Jokowi senyam-senyum di hadapan kamera tetapi kemungkinan besar hati kecilnya seolah berbisik ini ‘kamu sedang mewariskan legacy yang sangat buruk dan berbahaya, kamu sedang mewariskan sebuah rezim yang dipenuhi dengan para kleptokrat para maling dan rampok’," kata Amien Rais di akun kanal Youtube-nya, dikutip Senin (17/4/23).

Baca Juga: Janji Amien Rais, Keluarga Jokowi Akan Jatuh Habis: Dia Penanggung Jawab Rezim Maling

Bagi Amien Rais, Jokowi sebagai presiden punya tanggung jawab besar terhadap bobroknya pemberantasan dan pencegahan Korupsi di Indonesia.

Indonesia menurut Amien dengan kondisi yang demikian dapat predikat negara para maling dan rampok.

Baca Juga: Warga Gusuran Ahok Ngaku KTP Mereka Sempat Dibekukan, Langkah Serius yang Dilakukan Anies Baswedan Dibongkar: Kami Dibuatkan...

"Nah siapa oknum yang paling bertanggungjawab atas kenyataan bahwa pemerintah Indonesia telah menjadi sebuah negara kleptokrasi, negara para maling dan rampok?” tanya Amien.

Siapa lagi kalau bukan Pak Jokowi yang kita hormati dan kita kasiani ini," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: