Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prodia, Pelopor Laboratorium 'Green Building' di Indonesia I

Warta Ekonomi -

WE Online, Surabaya -  PT Prodia Widyahusada (Laboratorium Klinik Prodia) menyelenggarakan Grand Opening Grha Prodia Surabaya, laboratorium klinik pertama di Indonesia yang menerapkan konsep green building. Grand Opening Grha Prodia Surabaya ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Walikota Surabaya, Ir. Tri Risma Harini, MT didampingi Komisaris Utama (Bpk. Drs. Andi Wijaya, Ph.D) dan direktur Utama PT Prodia WIdyahusada (Dr. Dewi Muliaty, M.Si).

Berlokasi di Jl. Dipenogoro 149-151, gedung ini menempati lahan seluas ± 1051.85 m2. Grha Prodia Surabaya didesain hanya menempati 50% dari lahan yang tersedia dan sisanya dipergunakan untuk land scaping dan green roof. Ruang terbuka hijau yang disediakan di gedung ini yaitu sekitar 22% dari luas tanah, yang berarti dua kali lipat lebih luas dari yang dipersyaratkan pemerintah kota yaitu 11%.

Pihak Manajemen Laboratorium Klinik Prodia telah mengajukan sertifikasi green building LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) yang dikeluarkan oleh USGBC (United States Green Building Council) untuk Grha Prodia Surabaya. Hingga saat ini hanya ada 5 (lima) bangunan di Indonesia yang telah disertifikasi LEED, yaitu 4 (empat) industri/pabrik dan 1 (satu) ressort. Belum pernah ada office building ataupun laboratorium yang memperoleh sertifikasi tersebut. Hal ini merupakan kali pertama di Indonesia, sebuah Laboratorium Klinik mengajukan sertifikasi LEED.

Penerapan konsep Green Building di Grha Prodia Surabaya ini merupakan kontribusi Prodia untuk meningkatkan efisiensi dan konservasi energi (air dan listrik), meningkatkan kualitas lingkungan gedung terutama dalam hal kesehatan dan produktivitas penghuni bangunan, serta mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan. Sebagai salah satu upaya untuk mengurangi pemakaian air bersih, Grha Prodia Surabaya menggunakan sanitair yang hemat air. Material yang dipakai berupa materi lokal seperti hasil daur ulang dan materi alami yang memenuhi standar green building. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: