Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rocky Gerung Sebut PDIP Tak Lagi Soekarnois Kalau Sampai Duetkan Ganjar dengan Sandiaga: Satu-satunya Poin adalah Uang

Rocky Gerung Sebut PDIP Tak Lagi Soekarnois Kalau Sampai Duetkan Ganjar dengan Sandiaga: Satu-satunya Poin adalah Uang Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti kabar yang menyatakan calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo akan berpasangan dengan Sandiaga Uno di Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini merespons deklarasi PPP yang mengusung Ganjar menjadi capresnya. Diketahui, PPP sebelumnya mengiming-imingi Sandiaga dengan posisi calon wakil presiden (cawapres).

Jika keduanya berpasangan, Rocky mempertanyakan ideologi PDIP, apakah masih Soekarnois atau tidak.

Baca Juga: Berlabuh ke PPP, Eks Waketum Gerindra Minta Sandiaga Uno Di-Reshuffle: Jangan Sampai Dia Berpasangan dengan Anies...

"Jadi dari segi ideologi, kalau kita mau bicara jujur, ya PDIP bukan lagi Soekarnois. Walaupun tetap dianggap bahwa itu pilihan PDIP, tapi kenapa Mega (Megawati) memilih Sandi," kata Rocky dikutip fajar.co.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (26/4/2023).

Rocky mengaku bingung apa alasan Sandi jika ingin dipasangkan dengan Ganjar. Dari segi ideologi, ia bilang itu tentu tidak. Menurutnya, Sandi tak berasal dari Marhaen, juga bukan dari Wong Cilik.

"Jadi poin itu yang membuat kita bertanya-tanya, apa yang sebetulnya terjadi pada Sandi gitu," ujarnya.

Meski Sandi saat ini berstatus kader PPP, Rocky bilang tidak mungkin dia mewakili Muslim. 

"Sandi itu menambahkan apa pada Ganjar, menambahkan Muslim, pasti tidak itu. Massa PPP tetap ke Anies, walaupun Sandi yang dicalonkan PPP, massanya PPP akan ke Anies. Tidak mungkin massa PPP pergi ke Sandi itu," jelasnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Hijrah ke PPP dari Gerindra Karena Diimingi Bakal Jadi Cawapres, Benarkah?

Karenanya, Rocky berkesimpilan, Sandi digadang jadi pendamping Ganjar karena persoalan uang. Bukan karena ideologi.

"Satu-satunya poinnya adalah uang. Itu intinya," tandas Rocky.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: