Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada Penyalahgunaan Data Pribadi untuk Pinjaman Online

Waspada Penyalahgunaan Data Pribadi untuk Pinjaman Online Kredit Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk komunitas di wilayah Kota Tolitoli, Sulawesi Tengah dengan tema "Bijaksana Melakukan Pinjaman Online" pada Sabtu (29/4/2023). 

Survei We Are Social dan HootSuit pada awal 2023 menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia terus bertambah dan kini sudah mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total populasi. Namun sayangnya, angka penetrasi pengguna internet belum sejalan dengan tingkat kecakapan digital masyarakatnya. Dari total yang dihabiskan dalam satu hari menggunakan internet yaitu rata-rata 8 jam 34 menit.

Baca Juga: Banyak Museum di Indonesia, Dirjen IKP Kominfo Tekankan Pentingnya Membangun Narasi

“Tapi sayangnya meningkatnya jumlah pengguna internet dan meningkatnya waktu yang dihabiskan dalam waktu untuk media sosial ternyata menurut KataData Kemenkominfo, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia belum mencapai skor baik, baru sedikit di atas sedang. Nah ini merupakan salah satu tantangan, padahal kita sudah masuk transformasi digital besar-besaran di Indonesia dan dunia,” Sebut Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yanti Dwi Astuti saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk komunitas di wilayah Kota Tolitoli, Sulawesi Tengah pada Sabtu (29/4/2023).

Secara global, indeks kesenjangan kecakapan digital atau (DSGI) Indonesia tahun 2021 berada di angka 5,2 yakni ada di peringkat ke-47 dari 134 negara. Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2021 berada pada angka 3,34 yang ada di level sedang. 

Cakap bermedia digital dirasa penting, sebab pengguna internet tidak cukup hanya mengoperasikan berbagai perangkat teknologi dan Informasi Komunikasi (TIK) ketika berinteraksi, tapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaanya yang bermanfaat untuk diri sendiri. Selain itu tidak hanya manfaat yang akan didapatkan di internet tapi juga ada hal negatif yang menghantui seperti penipuan, cyberbullying, ujaran kebencian sehingga individu perlu mengasah keterampilan digitalnya agar semakin cakap digital.

Individu yang cakap bermedia digital sendiri dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, loka pasar, dan transaksi digital. Dengan cakap digital, maka pengguna juga akan dapat menghalau dampak negatif internet. Salah satu dampak negatif yang dibahas adalah pencurian data pribadi yang marak terjadi.

“Data pribadi sendiri adalah data informasi mengenai seseorang yang disimpan, dirawat dan dijaga kerahasiaannya karena bersifat private dan unik,” sambungnya.

Terdapat dua jenis data pribadi umum seperti nama lengkap, jenis kelamin, kewarganegaraan, tanggal lahir, nomor telepon, hingga agama. Kemudian data data pribadi khusus seperti data kesehatan, biometrik, genetika, data keuangan, preferensi seksual, politik dan lainnya.

Data tersebut harus dilindungi, karena sudah banyak kasus yang terjadi di Indonesia. Data di tahun 2022 jenis kasus kebocoran data pribadi, serangan phising, kasus pembobolan email yang menurut KataData jumlahnya hingga 26 juta histori pencarian, NIK dan nomor ponsel.

Kebocoran data pribadi ini bisa berpotensi pada kejahatan seperti pengambilalihan akun media sosial, termasuk pinjaman online yang kini marak.

Untuk menghindarinya tentu pengguna internet perlu memahami tentang keamanan digital, bagaimana mengamankan perangkat keras maupun lunak yang digunakannya. Pengguna juga jangan menyebarkan data pribadi di akun media sosial, menggunakan password yang aman serta tidak mudah ditebak dan rutin menggantinya. 

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi antara lain Senior Product Manager, Anwar Sadat, Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yanti Dwi Astuti, dan Mom Influencer, Ana Livian,

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: