Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banyak Museum di Indonesia, Dirjen IKP Kominfo Tekankan Pentingnya Membangun Narasi

Banyak Museum di Indonesia, Dirjen IKP Kominfo Tekankan Pentingnya Membangun Narasi Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, mengatakan, saat ini pembangunan narasi untuk lebih memopulerkan museum sebagai tempat pengetahuan serta pusat literasi masih sangat kurang.

Menurutnya, mempelajari sejarah bukan hanya berkaitan dengan masa lampau, namun juga masa kini yang dapat memberikan informasi baru untuk masyarakat.

Baca Juga: Perayaan 3 Dekade Museum Penerangan, Dirjen IKP: Kita Punya Tiga Terobosan dan Gagasan

"Ketika masyarakat mengunjungi museum diharapkan mendapatkan pengetahuan baru, maka penting membangun narasi," kata Usman dalam perayaan Tiga Dekade Museum Penerangan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (29/4/2023).

Usman menjelaskan, membangunan narasi bisa dilakukan dengan memberi atau menambahkan penjelasan ringkas di dekat koleksi barang atau gambar bersejarah. Selain itu, dengan penyediaan suvernir berupa buku yang berisikan informasi terkait museum dan koleksi-koleksinya.

"Koleksinya bisa dikasih penjelasan ringkas, bisa juga dari buku suvernir. Maka dengan ke mueum kita dapat pengetahuan baru," ujar dia.

Sementara itu, Sejarawan Bonnie Triyana mengatakan kedudukan museum sangatlah penting. Bukan hanya sebagai tempat sejarah, namun juga dalam bidang keilmuan, seperti ilmu alam, biologi, dan lainnya.

Menurutnya, keberadaan museum saat ini kurnag diperhitungkan salah satunya penyebabnya ialah kurangnya narasi.

"Karena kita tidak mau tahu dan melihat potensi pentingnya museum sebagai wahana belajar," kata dia.

Dalam hal ini, banyaknya museum di Indonesia kurang memiliki engagement antara masyarakat dengan pengelola museum. Selain itu, museum juga harus menjadi bagian dari masyarakat dan komunitas.

"Banyak di daerah bikin museum kayak cuma latah, ketika sudah jadi nggak ada isi pengetahuannya, manajemennya, dan publik. Maka museum jadi tidak berguna dan mangkrak," keluh dia.

Baca Juga: Dirjen Kemenkumham Pastikan Kritik Bima Terhadap Gubernur Lampung Dilindungi Undang-undang

Dirinya mengharapkan pemerintah memiliki regulasi yang dapat memperkuat keberadaan museum di Indonesia serta mencarikan formula agar masyarakat dapat kembali berkunjung ke museum di Indonesia.

"Aturan regulasi harus dibuat agar museum bisa bertahan. Marketing juga harus menarik agar ada turunan produk dari narasi yang menjadi aspek bisnis untuk menghidupi," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: