Elon Musk: Bahkan Ketergantungan Ringan Terhadap AI Tetap Menjadi Ancaman Peradaban Manusia
Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
CEO Tesla Elon Musk telah lama dikenal karena peringatannya tentang potensi bahaya AI. Musk baru-baru ini kembali memperingatkan bahwa meski terjadi ketergantungan ringan pada mesin kompleks ini, tetap dapat mengancam peradaban.
Musk kembali memperingatkan soal AI. Menurutnya, ketergantungan pada AI untuk melakukan tugas yang tampaknya sederhana, seiring waktu, dapat menciptakan lingkungan di mana manusia lupa cara mengoperasikan mesin sehingga memungkinkan AI melakukan itu.
"Bahkan ketergantungan ringan pada AI/Otomasi berbahaya bagi peradaban jika dilakukan terlalu jauh sehingga kita akhirnya lupa cara kerja mesin," cuit Musk.
Baca Juga: Blak-Blakan Banget! Pendiri Twitter Jack Dorsey Ungkap Gak Suka Kepemimpinan Elon Musk di Twitter
Argumen tersebut muncul dalam posting lanjutan yang merekomendasikan cerita pendek distopia EM Forster tahun 1909, "The Machine Stops." Ceritanya meramalkan masa depan di mana umat manusia terlalu bergantung dan tunduk pada mesin.
Menanggapi tweet Musk, seorang pengguna Twitter membagikan kutipan berikut dari cerita tersebut: "Di atasnya, di bawahnya, dan di sekelilingnya, mesin itu berdengung selamanya; dia tidak memperhatikan kebisingan itu, karena dia dilahirkan dengan itu di telinganya."
Musk selama bertahun-tahun telah mengungkapkan pendapat yang kuat tentang AI dan telah memberhentikan pemimpin teknologi lainnya, termasuk Mark Zuckerberg dan Bill Gates, karena Musk menganggap kedua miliarder itu tak memiliki pemahaman yang cukup untuk AI.
Musk adalah investor awal di OpenAI, perusahaan rintisan di belakang ChatGPT. Ia sempat menjadi ketua bersama dewannya setelah didirikan pada tahun 2015 sebagai laboratorium penelitian AI nirlaba. Tetapi Musk hanya bertahan di sana selama beberapa tahun, ia pun mengundurkan diri dari dewan pada awal 2018 dalam sebuah langkah yang terkait dengan startup San Francisco dengan pekerjaan Tesla dalam membangun sistem mengemudi otomatis.
Awal tahun ini, Musk termasuk di antara sekelompok tokoh teknologi dan AI, termasuk Andrew Yang dan Steve Wozniak yang menulis surat terbuka yang mendesak moratorium pengembangan AI, dengan alasan risiko besar bagi masyarakat dan kemanusiaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement