Meski Endorse dari Presiden Jokowi Mulai Kendor, Prabowo Subianto Buktikan Kenaikan Elektabilitas di Survei Terakhir
Survei Poltracking Indonesia mengeluarkan survei politik mengenai elektabilitas capres yang akan bertanding di Pilpres 2024 mendatang.
Survei yang dilakukan periode 9-15 April 2023 dengan simulasi 3 capres, masih menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto (33 persen) masih yang tertinggi.
Peringkat kedua ditempati Ganjar Pranowo (31,1 persen) dan diikuti Anies Baswedan (22,4 persen).
Menurut pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, peringkat elektabilitas capres masih dapat bergerak dinamis. Sesuai dengan dinamika isu yang terjadi di tengah masyarakat.
Bahkan jika ada capres alternatif yang muncul, menurut Wasisto dapat mengubah peringkat elektabilitas capres secara signifikan. Sebab capres alternatif dapat memecah elektabilitas capres yang sudah ada.
Selain itu, isu bongkar pasang koalisi pendukung capres juga dinilai Wasisto mampu mengubah elektabilitas capres.
“Koalisi untuk mendukung capres cawapres yang ada saat ini masih sangat cair. Sehingga sangat besar terjadi perubahan dinamika politik yang mampu mengubah segmentasi pemilih serta dapat mempengaruhi elektabilitas parpol dan capres cawapres yang akan mereka usung. Capres cawapres yang akan maju juga harus dapat mengurangi blunder politik. Jika terjadi blunder politik maka akan membuat badai politik yang dapat merugikan elektabilitas capres cawapres,” kata Wasisto.
Dari analisis Wasisto, yang membuat elektabilitas Ganjar mengalami penurunan lantaran batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 sangat mempengaruhi elektabilitas Ganjar Pranowo.
Sedangkan meningkatnya elektabilitas Prabowo selain karena tak ada isu negatif yang mengarah kepadanya, kinerja beliau di Kabinet Presiden Jokowi dinilai sebagian responden Poltracking cukup baik.
Menurut Wasisto sebagian masyarakat sangat menyukai peremajaan alutsista dan diplomasi yang dilakukan Prabowo selama menjadi Menteri Pertahanan.
“Itu yang menjadi sinyalemen positif dari meningkatnya elektabilitas Prabowo. Apalagi Prabowo sudah melakukan investasi nama yang cukup panjang sebagai capres atau cawapres. Sehingga wajar jika elektabilitasnya terus meningkat. Sedangkan Anies Baswedan meski tak banyak sentiment negatif yang mengarah kepadanya, namun karena tak ada isu mutakhir dan gebrakan baru yang dikeluarkan, membuat elektabilitasnya cenderung stagnan,” ucap Wasisto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement