Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muhaimin Iskandar Datang Menemui SBY dan AHY, Rocky Gerung Sebut Ini Tugasnya Sebagai Penyampai Pesan dari Jokowi

Muhaimin Iskandar Datang Menemui SBY dan AHY, Rocky Gerung Sebut Ini Tugasnya Sebagai Penyampai Pesan dari Jokowi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai silahturahmi kebangsaan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka silahturahmi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Presiden RI keenam yang juga Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan juga membahas isu-isu kebangsaan. | Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung mengatakan bahwa langkah Muhaimin Iskandar menemui Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah tugasnya sebagai penyampai pesan dari Presiden Jokowi.

“Yang paling enak itu sama Cak Imin, anak kecil yang dikasih mainan lalu dia gembira tapi kemudian satu waktu dia jadi politisi yang betul-betul mampu untuk berselancar itu, hubungan zig zag lah,” kata Rocky melansir dari Cokro TV, Jumat (05/05/23).

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Pede dan Yakin Bakal Bisa Lanjutkan Kepemimpinan Presiden Jokowi: Dosa Kalau Saya Gak Percaya Diri!

“Kalau kita kenal watak Cak Imin, ya dia gak ada beban lah. Ini upaya terakhir Jokowi memakai Cak Imin kan membujuk Demokrat.  Jadi awalnya itu Cak Imin jadi Messenger of good news gitu, ternyata bad news yang dia dapat,” tambahnya.

Rocky kemudian mengatakan bahwa Anies Baswedan bisa saja dilepas Nasdem dan tidak mendapatkan dukungan. 

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Sebut Fiskal akan Terbebani Hingga Puluhan Tahun Jika APBN Dijadikan Jaminan KCJB

“Itu kan susah juga kalau maksudnya yang mulai ragu-ragukan adalah Nasdem. Karena kalau mereka mau berbohong, kan kita tahu Nasdem tidak sekedar mencalonkan Anies tunggal pada waktu itu,” kata dia.

“Jadi ada tiga orang, ya selain Anies ada Ganjar Pranowo dan Andhika Pratama,” tambahnya. 

“Maka kita pindahkan (dukungan) ke Andika atau pindah ke Ganjar sekaligus tuh jadi tetap nasihatin dibujuk dengan cara itu (diajak berkoalisi dengan partai lain). Berbeda dengan Demokrat yang dari awal cuma punya satu nama yaitu Anies Baswedan,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: