Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Bilang Cuma Diskusi Politik Saat Gelar Pertemuan di Istana Negara, Said Didu Telak Ngomong 'Jangan Suka Bohong Pak'

Jokowi Bilang Cuma Diskusi Politik Saat Gelar Pertemuan di Istana Negara, Said Didu Telak Ngomong 'Jangan Suka Bohong Pak' Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait dirinya yang mengundang enam ketua umum partai politik koalisi pemerintah di Istana.

Jokowi menegaskan, pertemuan itu bukan merupakan bentuk "cawe-cawe" politik. Dia menyebut hal itu tidak perlu dipermasalahkan karena dirinya sebagai pejabat politik.

Orang nomor satu Indonesia itu menyebut pertemuan tersebut hanyalah untuk diskusi.

"Cawe-cawe? Bukan cawe-cawe. Itu diskusi kok cawe-cawe. Diskusi, saya ini kan ya pejabat politik. Saya bukan cawe-cawe," kata Jokowi saat mengunjungi pusat perbelanjaan Sarinah, di Jakarta, Kamis, (4/5/2023) kemarin.

Menanggapi hal itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mempertanyakan diskusi yang dimaksud Jokowi.

Said Didu menyindir Jokowi yang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik.

“Diskusi? Tapi diskusi dengan gunakan fasilitas negara, yang diundang hanya Ketua Parpol koalisi utk capres yg akan didukung 2024. Sekali lagi, berhentilah berbohong. Itu saja,” ungkap pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini, Jumat, (5/5/2023).

Baca Juga: Digunakan untuk Kumpul-kumpul, Said Didu Ungkap Istana Presiden Sudah Layak Disebut Kantor Parpol

Dalam pertemuan itu hadir enam Ketum Parpol koalisi Jokowi diantaranya Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas).

Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan dari agenda di Kantor DPP PAN 2 April 2023 lalu.

Sementara itu yang menuai sorotan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk kedua kalinya tidak dilibatkan. Padahal NasDem merupakan pendukung Jokowi selama dua periode.

Tak sedikit publik yang menduga bahwa hubungan Jokowi dan Surya Paloh mulai retak setelah NasDem berani mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

PDIP sendiri telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Selain PDIP juga partai yang mendukung Ganjar diantaranya PSI, Hanura dan PPP. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: