Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melalui KKT di Labuan Bajo Nanti, Jokowi Harap Muncul Solusi Atas Konflik Myanmar

Melalui KKT di Labuan Bajo Nanti, Jokowi Harap Muncul Solusi Atas Konflik Myanmar Kredit Foto: YouTube Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN/ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) nanti akan secara khusus membahas konflik yang tengah terjadi di Myanmar.

Adapun KTT tersebut direncanakan akan mulai digelar pada Selasa (9/5/23) nanti. Jokowi juga menyebut, seluruh persiapan kegiatan tersebut sudah sampai pada tahap finalisasi dan siap dilaksanakan. 

Dia menegaskan, five point concensus akan tetap menjadi acuan dalam berdialog bersama negara-negara ASEAN di KTT nanti. Pasalnya, kata Jokowi, sanksi yang nantinya akan dijatuhkan bukan sebuah solusi penyelesaian masalah.

Baca Juga: Jumlah Hotel Terbatas, Jokowi Minta Delegasi dan Jurnalis Asing Jadi Prioritas di KTT ASEAN ke-42

"Secara khusus akan dibahas, tapi acuan kita tetap untuk Myanmar. Acuan kita tetap five point concensus, tetap jadi acuan tetapi harus dengan dialog, karena menurut saya sanksi itu bukan sebuah solusi," kata Jokowi dalam keterangannya, Minggu (7/5/23) sore.

Oleh karenanya, Jokowi berharap persoalan yang terjadi di Myanmar dapat segera diselesaikan. Kemudian, kata dia, bantuan kemanusiaan harus sampai kepada rakyat Myanmar.

Baca Juga: Siap-Siap Menuju KTT ASEAN ke-42, Menlu Retno Berharap Hasilnya Begini

"Yang ketiga, dialog yang penting, yang aktif tidak hanya di sini, tapi juga di Myanmar sendiri sudah harus aktif untuk berperan dalam dialog-dialog yang kita lakukan," tegasnya.

Jokowi juga menekankan, Indonesia mengedepankan prinsip kolaborasi dan kerja sama dalam Keketuaan ASEAN 2023 di Labuan Bajo nanti. Melalui pertemuan tersebut, dia pun mengaku ingin mendapat solusi dari setiap masalah-masalah yang dihadapi negara ASEAN.

"Dialog sangat penting sekali, terutamanya di dalam masalah Myanmar," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: