Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Ingatkan Ada Orang yang Khawatir Kehilangan Kekuasaan: Itu Contoh Orang yang Tak Paham Demokrasi!

Anies Baswedan Ingatkan Ada Orang yang Khawatir Kehilangan Kekuasaan: Itu Contoh Orang yang Tak Paham Demokrasi! Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan, capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan singgung soal pihak yang khawatir kehilangan kekuasaan. Padahal kekuasaan yang sebenarnya ada di tangan rakyat.

Menurut Anies, bila itu yang terjadi maka sejatinya ia tidak paham prinsip dasar demokrasi.

Pernyataan itu disampaikan Anies Baswedan dalam acara Anies Amanat Indonesia di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/5/2023).

“Bila ada yang khawatir kehilangan kekuasaan maka dia tidak paham prinsip dasar demokrasi,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Bisa Larang Moeldoko Ambil Alih Demokrat Tapi Tak Dilakukan, Profesor Eks Pendukung: Ingin Mengganggu Pencapresan Anies Baswedan!

Dia menyebutkan bahwa kekuasaan itu tidak pernah hilang dari tidak pernah berpindah tangan karena pemilik sejatinya adalah rakyat.

“Karena kekuasaan itu tidak hilang tidak berpindah, itu ada pada saudara semua, rakyat Indonesia,” katanya.

Anies juga mengingatkan kepada semua pendukungnya agar tidak mencari permusuhan dalam sebuah proses demokrasi.

Alasannya karena memang sejatinya seluruh rakyat Indonesia adalah bersaudara.

“Dan kita ingatkan kepada semua, bahwa bisa jadi ada lawan tapi tidak ada musuh. Kita tunjukkan semua bahwa kita saudara sebangsa,” kata dia.

Dalam demokrasi, lanjutnya, adalah sebuah hal yang wajar memiliki perbedaan pandangan politik.

Maka, harus pula dipahami perbedaan yang signifikan antara ‘musuh’ dan ‘lawan’.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Pemilu Bukan Soal Melanjutkan atau Tidak Sebuah Program, Tetapi...

“Kita berlawanan gagasan, tapi kita bukan musuh,” tegasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menjabatkan pengertian antara ‘musuh’ dan ‘lawan’.

“Musuh saling menghabisi, lawan menguatkan. Lawan debat adalah kawan tukar pikiran,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: