Belakangan ini mulai banyak orang yang akhirnya tertarik untuk berinvestasi. Mulai dari emas, reksa dana, saham hingga kripto. Ada juga istilah trading yaitu menjual cepat saham tanpa holding lama.
Investasi pada dasarnya adalah menempatkan suatu dana pada instrumen atau aset investasi yang diharapkan akan memberikan keuntungan dalam bentuk penghasilan atau peningkatan nilai di masa mendatang dengan harapan capital gain.
Investasi diperlukan untuk mencapai tujuan hidup. Dan tujuan hidup baru akan tercapai dengan memiliki uang yang cukup untuk mencapainya. Jadi, sisihkan uang untuk investasi, pilih instrumen investasi yang diinginkan, dan gunakan modal investasi ditambah dengan hasilnya untuk mencapai tujuan hidup.
Baca Juga: Cara Membeli Rumah untuk Single Mom, Bisa Enggak Ya?
Investasi syariah yaitu "Bahwa sesungguhnya setiap amal/perbuatan manusia dilakukan dengan niat dan sesungguhnya setiap manusia akan mendapat hasil sesuai dengan niatnya." (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, niat itu bergantung pada kemampuan kita atau dalam investasi bernama profil risiko atau pengetahuan kita tentang investasi dan juga tergantung pada instrumen investasi. Jadi, kita harus membeli dan menjual saham dengan bijak. Bagaimana caranya? Begini kata Warren Buffett:
- Jangan pernah berinvestasi pada bisnis yang tak kita pahami
- Price is what you pay (Harga adalah apa yang kamu bayarkan)
- Value is what you get (Nilai adalah apa yang kamu dapatkan)
Lebih lanjut, mengutip YouTube ZAP Finance, ini cara buy and sell saham secara bijak:
1. Apa kita paham bisnis dari perusahaan yang sahamnya akan kita beli? Apakah perusahaan tersebut sudah sesuai syariah?
2. Berapa value dari saham yang akan kita beli?
3. Apakah sekarang harganya sedang jatuh dibandingkan dengan valuenya? Kalau ya, maka saatnya beli.
4. Apakah sekarang harganya sedang naik dibandingkan valuenya? Kalau ya, maka saatnya jual.
5. Bagaimana pergerakan harga saham akhir-akhir ini? Apakah sudah saatnya untuk menjual atau membeli?
Jika kamu sudah mengetahui semua itu, maka kamu bisa beli dan jual kembali kapan saja tanpa ada batasan minimal holding period.
Jadi, boleh saja trading. Asalkan sudah memiliki ilmunya. Ini karena investasi itu pada dasarnya tergantung niat, kemampuan keuangan dan pengetahuan investasinya. Jadi, jangan ikut-ikutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement