Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

KPK Beri Pertanyaan Penting Ihwal Pengurusan Perkara di MA

KPK Beri Pertanyaan Penting Ihwal Pengurusan Perkara di MA Hakim Agung Mahkamah Agung (MA) Sudrajad Dimyati (kiri) saat dihadirkan dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta, Jumat (23/9/2022). Sudrajad Dimyati ditahan KPK usai menjalani pemeriksaan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pengurusan perkara di Mahkamah Agung, yang sebelumnya KPK telah menahan tujuh dari sepuluh tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (21/9/2022) dengan barang bukti uang 205.000 Dollar Singapura dan Rp50 juta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU | Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan pertanyaan penting terkait kasus dugaan suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).

Sekadar informasi, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung kembali menggelar sidang kasus dugaan suap di MA yang menyeret Hakim Agung Sudrajad Dimyati pada Senin (8/5). 

Jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan tiga orang saksi pegawai Mahkamah Agung, salah satunya Desy Widya. Desy bersaksi untuk terdakwa Heryanto Tanaka dan Ivan Dwi Kusuma.

Dalam sidang, jaksa KPK banyak bertanya ihwal proses terjadinya pengurusan perkara di MA, hingga uang bisa mengalir dari terdakwa Tanaka kepada pengacara dan para terdakwa lainnya.

Pengakuan Desy, Ia mendapat informasi dari Yosep Parera tentang pengurusan kasus tidak hanya melalui jalur Desy Yustria sebagai panitera di Mahkamah Agung, tapi juga jalur atas.

“Saya tidak tahu jalur atas yang dimaksud,” tuturnya.

Sebelumnya, dalam kasus ini, dituduhkan ada aliran dana dari Heryanto Tanaka kepada Dadan Tri Yudianto.

Kuasa Hukum Heryanto Tanaka, Andreas mengatakan, kliennya memang sempat menyerahkan uang kepada Dadan, namun bukan untuk pengurusan perkara. Uang itu berkaitan dengan bisnis skincare yang dijalani Tanaka.

Menurutnya, Tanaka adalah seorang pebisnis di bidang kecantikan dan tertarik berinvestasi kepada Dadan hingga menginvestasikan dananya sebesar Rp. 12 miliar kepada Dadan.

"Ini urusan bisnis dan itu sudah diakui klien kami, Heryanto Tanaka. Dia memastikan bahwa uang itu dia investasikan untuk bisnis di bidang skincare," ujar Andreas.

Keterangan Tanaka pun, katanya, sudah dibuktikan dengan bukti keuntungan yang Heryanto Tanaka terima dari Dadan selama berinvestasi. Keuntungan itu dibagi ke dalam beberapa tahap.

"Tahap pertama sudah diberikan keuntungan, sesuai perjanjian," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: