Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Kritik Program Subsidi Mobil Listrik, Luhut Langsung Bereaksi Keras: Suruh Dia Datang ke Saya!

Anies Kritik Program Subsidi Mobil Listrik, Luhut Langsung Bereaksi Keras: Suruh Dia Datang ke Saya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi usai program subsidi mobil listrik yang digagasnya bersama pemerintah mendapat kritikan dari bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Ia menegaskan program tersebut telah melalui studi komprehensif. Bahkan, menurut Luhut, bukan cuma Indonesia, dunia pun kini tengah menggencarkan penggunaan kendaraan listrik.

Baca Juga: Anies Komentari Polusi Mobil Listrik, Luhut: Suruh Dia Datang ke Saya!

"Mengenai mobil listrik ini sudah ada studi yang komprehensif, jadi saya kira seluruh dunia bukan hanya kita, jadi kita jangan melawan arus dunia juga," tutur Luhut saat ditemui usai acara Seminar Hilirisasi dan Transisi Energi Dalam Rangka Mencapai Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Luhut lantas menantang Anies untuk menemuinya agar diberikan penjelasan secara utuh terkait sesuatu yang dikritiknya.

"Siapa yang berkomentar saya tidak tahu mengenai itu, nanti suruh dia datang ke saya, nanti biar saya jelasin ke dia bahwa itu ndak benar," tegas Luhut.

Sebelumnya Anies Baswedan menyatakan pemberian subsidi mobil listrik tidak tepat sasaran karena pemilik mobil listrik dinilai termasuk masyarakat golongan mampu yang tidak membutuhkan subsidi.

"Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup apalagi soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies.

Baca Juga: Kritik Program Subsidi Mobil Listrik, Luhut Tantang Anies: Suruh Dia Datang ke Saya!

Diungkapkan Anies, subsidi yang kurang tepat sasaran malah akan meningkatkan kemacetan. Bahwa sumber daya yang dimiliki negara harus diberikan ke sektor-sektor yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat banyak.

"Bukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian dalam percakapan apalagi percakapan sosial media, sebut mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: