Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalur Terbuka Lebar, Minyak-minyak Rusia Kini 'Mengalir' Sampai Amerika Latin

Jalur Terbuka Lebar, Minyak-minyak Rusia Kini 'Mengalir' Sampai Amerika Latin Kredit Foto: Reuters/Alexey Malgavko
Warta Ekonomi, Moskow -

Moskow telah meningkatkan pasokan produk minyak ke Amerika Latin sebagai respon terhadap pembatasan harga dan embargo dari negara-negara Barat, Reuters melaporkan pada Rabu (10/5/2023), mengutip sumber-sumber pasar dan data dari platform analisis keuangan Refinitiv Eikon.

Statistik menunjukkan bahwa dua kargo yang dimuat pada bulan April di pelabuhan Baltik Rusia, Primorsk, dengan sekitar 73.000 ton diesel sedang menuju ke pelabuhan Guayacan di Chili.

Baca Juga: Kilang Minyak Rusia Membara, Drone Ukraina Lakukan Aksi Mengerikan

Menurut Refinitiv, pada bulan Januari-April, Rusia mengekspor sekitar 1,5 juta ton diesel ke negara-negara Amerika Latin, terutama ke Brasil. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 211.000 ton yang dipasok ke wilayah tersebut sepanjang tahun 2022.

Selama beberapa dekade, Rusia telah menjadi pemasok diesel utama untuk Eropa, di mana negara-negara tersebut sekarang berjuang untuk memenuhi permintaan domestik.

Namun, embargo Uni Eropa terhadap produk minyak Rusia, yang mulai berlaku pada tanggal 5 Februari, telah menyebabkan diesel Rusia tidak hanya dialihkan ke Asia, Afrika, dan Timur Tengah, tetapi juga semakin banyak dialihkan ke Amerika Latin.

Menurut Reuters, diesel Rusia mendapatkan pangsa pasar dari Amerika Serikat, yang secara tradisional menyumbang sebagian besar impor diesel Brasil.

Pada bulan Februari, Kelompok Tujuh (G7), Uni Eropa dan Australia menetapkan batasan harga sebesar $100 per barel untuk produk-produk minyak Rusia yang diperdagangkan dengan harga premium untuk minyak mentah, terutama diesel, dan $45 per barel untuk produk-produk yang diperdagangkan dengan harga diskon, seperti bahan bakar minyak dan nafta.

Sebagai tanggapan, Moskow mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menjual minyak dan produk minyak bumi ke negara-negara yang mendukung pembatasan harga, dan akan memotong produksi sebesar 500.000 barel per hari antara bulan Maret dan Desember.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: