Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warning Amerika buat Tetangga Rusia: Jika Hubungan Berlanjut, Hukumannya...

Warning Amerika buat Tetangga Rusia: Jika Hubungan Berlanjut, Hukumannya... Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
Warta Ekonomi, Moskow -

Amerika Serikat telah memberi peringatan kepada Georgia bahwa perusahaan-perusahaannya dapat menjadi target sanksi jika penerbangan langsung Rusia-Georgia diizinkan untuk dilanjutkan.

Washington kemudian mendesak negara Kaukasus Selatan ini untuk menahan diri agar tidak meningkatkan hubungan dengan Moskow.

Baca Juga: Ditanya Kirim Rudal atau Tidak, Jawaban Menlu Amerika Bikin Sakit Hati Ukraina

Dalam sebuah pernyataan resmi yang diberikan kepada beberapa media termasuk 'Accent' Georgia pada Kamis, seorang perwakilan Departemen Luar Negeri mencatat bahwa "Banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat, melarang pesawat Rusia memasuki wilayah udara mereka."

"Jika penerbangan antara Rusia dan Georgia dilanjutkan, mengingat bahwa perusahaan-perusahaan di bandara-bandara Georgia dapat menjadi target sanksi, kami akan khawatir jika mereka melayani pesawat-pesawat yang tunduk pada kontrol impor dan ekspor tambahan," ujar juru bicara tersebut, dan menambahkan bahwa "sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk meningkatkan keterlibatan dengan Rusia."

Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu menandatangani sebuah dekrit yang mencabut larangan penerbangan dan memulihkan perjalanan bebas visa untuk warga negara Georgia.

Moskow telah menangguhkan kunjungan bebas visa dan penerbangan langsung pada tahun 2019 sebagai tanggapan atas protes anti-Rusia yang diwarnai kekerasan di Tbilisi.

Namun, mulai 15 Mei, warga Georgia hanya akan membutuhkan visa jika mereka berencana untuk tinggal di Rusia selama lebih dari tiga bulan untuk bekerja atau belajar.

Pemerintah Georgia menyambut baik langkah untuk membangun kembali hubungan udara langsung dengan Rusia. Para pejabat di Tbilisi mengatakan bahwa hal ini akan memungkinkan warga Georgia yang tinggal di Rusia, yang jumlahnya lebih dari satu juta, untuk "bersatu kembali dengan tanah air mereka" dan membuat hidup mereka lebih mudah.

"Tentu saja, dari sudut pandang kemanusiaan, ini adalah keputusan positif yang dapat disambut baik. Semua keputusan yang akan membuat hidup, pergerakan, dan bisnis lebih mudah bagi warga negara kami, tentu saja, adalah positif, mereka dapat disambut baik," kata Perdana Menteri Georgia, Irakli Garibashvili.

Namun, langkah ini dikritik oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Peter Stano, Perwakilan Dinas Luar Negeri Uni Eropa, telah mendesak Tbilisi untuk mematuhi sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia dan melarang penerbangan Rusia yang "tidak aman" dari wilayahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: