Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Buat Opung Luhut Geram Soal Kritik Subsidi Kendaraan Listrik, PKS Pasang Badan: Sangat Logis, Subsidi Salah Sasaran!

Anies Baswedan Buat Opung Luhut Geram Soal Kritik Subsidi Kendaraan Listrik, PKS Pasang Badan: Sangat Logis, Subsidi Salah Sasaran! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kritik Anies Baswedan soal subsidi kendaraan listrik buat heboh sampai buat Menko Marves “Lord” Luhut Binsar Pandjaitan bereaksi tegas. Mengenai kritik yang disampaikan Anies ini, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto blak-blakan membela eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Mulyanto menilai subsidi kendaraan listrik sebagaimana yang disinggung Anies memang tak tepat sasaran.

“Kritik Anies sangat logis karena pemberian subsidi tersebut memang salah sasaran dan salah tujuan,” demikian ujar Mulyanto dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Jumat (12/5/23).

Menurut Mulyanti, kebijakan subsidi kendaraan listrik ini akan menimbulkan kecemburuan sosial yang membahayakan.

Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

Apalagi jumlah subsidi yang akan diberikan cukup besar yaitu Rp70 juta/unit untuk pembelian mobil listrik dan Rp7juta/unit untuk pembelian motor listrik.

"Subsidi sebaiknya diberikan untuk kendaraan listrik angkutan umum agar lebih banyak masyarakat yang dapat menikmatinya,” jelasnya.

“Selain itu subsidi ini juga bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga bisa berdampak pada berkurangnya tingkat kemacetan di beberapa ruas jalan," tambahnya.

Politisi PKS tersebut menyatakan partainya menolak kebijakan subsidi pembelian kendaraan listrik tersebut. Selain karena tidak tepat sasaran dan tidak tepat tujuan, subsidi ini juga bias kepentingan.

Ditambah lagi mekanisme pemberian subsidi itu disampaikan kepada produsen bukan konsumen. Sementara diketahui beberapa perusahaan produsen atau importir kendaraan listrik dimiliki oleh pejabat Pemerintahan.

Baca Juga: Untung Belum Tentu, Generasi Mendatang Harus Tanggung Warisan Utang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kebanggaan Jokowi!

"Tanpa ditelisik lebih jauh masyarakat juga bisa merasakan adanya kepentingan pihak tertentu di balik kebijakan ini. Bahkan diketahui salah satu pejabat Pemerintah saat ini juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Produsen Kendaraan Listrik. Dengan begitu kebijakan pemberian subsidi pembelian kendaraan listrik bisa menimbulkan kecurigaan publik," tegas Mulyanto.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengkritik soal subsidi kendaraan listrik pemerintaha Jokowi yang mana menurutnya salah sasaran.

Subsidi tersebut juga menurut Anies tak bisa mengatasi polusi udara. Alih-alih memberikan subsidi kendaraan listrik yang sifatnya pribadi, Anies menyebut harusnya pemerintah fokus pada subsidi pada transportasi publik.

"Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup apalagi soal polusi udara bukan terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi," ujar Anies dalam acara deklarasi relawan Amanat Indonesia (ANIES) di GBK Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/23).

Luhut yang dengar kritik Anies ini langsung bereaksi dengan membantah argumen yang Anies sampaikan.

Luhut bahkan meminta orang yang menyampaikan kritik untuk bertemu dengannya.

"Mengenai mobil listrik sudah ada studi komprehensif, Saya kira seluruh dunia, bukan hanya kita. Jadi jangan kita lawan arus dunia juga. Siapa yang berkomentar saya tidak tahu, suruh dia datang ke saya, biar saya jelaskan bahwa itu tidak benar omongannya,"  jelasnya di The Westin Jakarta, Selasa (9/5/23).

Baca Juga: Mencengangkan! Pak Pendeta Bongkar Kisah Anies Baswedan Buat Majelis Satu Gereja Menangis: Saya Emosional Juga Menceritakannya...

"Electric vehicle (EV) itu saya dorong habis-habisan. Saya kadang berkelahi dengan Kemenkeu. Mereka bilang, 'wah ini insentif'. Ini kan carbon emission harus kita dorong, kasih insentif juga. Kita harus secepat mungkin membuang bus, sepeda motor, sama mobil yang karbon emisinya tinggi," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: