Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Kuartal-I 2023 Naik 27,4%, Kinerja BRI Kian Bertumbuh di Tengah Kondisi Resesi

Laba Kuartal-I 2023 Naik 27,4%, Kinerja BRI Kian Bertumbuh di Tengah Kondisi Resesi Kredit Foto: BRI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global akibat resesi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) terus mencatatkan kinerja positif. Presiden Direktur BRI, Sunarso, dalam acara Silaturahmi BRI – Pemimpin Redaksi Media Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (11/5/2023), menjabarkan kinerja positif bank berkode BBRI ini di kuartal-I 2023.

BRI berhasil mencetak laba bersih (net profit) konsolidasi sebesar Rp15,56 triliun pada kuartal-I 2023 atau meningkat 27,4% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp12,22 triliun.

Baca Juga: Restrukturisasi Kredit Covid BRI Terus Menurun, Bukti UMKM Makin Tangguh

Jika dilihat berdasarkan bank saja, laba bersih tumbuh 26,5% (YoY) dari Rp10,90 triliun di kuartal-I 2022 ke Rp13,80 triliun kuartal-I 2023.

Pertumbuhan juga terlihat dari sisi total aset. Pada kuartal-I 2023, secara konsolidasi, total aset BRI naik menjadi Rp1.822,97 triliun atau tumbuh 10,5% YoY dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp1.650,28 triliun.

Nilai pertumbuhan yang hampir sama juga terlihat dari total aset bank saja yang tumbuh 10,3% YoY dari Rp1.540,86 triliun di kuartal-I 2022 menjadi Rp1.699,68 triliun di kuartal-I 2023.

Rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI pun juga membaik. Hal ini terbukti dari menurunnya nilai NPL BRI dari 3,09% pada kuartal-I 2022 menjadi 2,86% pada kuartal-I 2023.

Dana Pihak Ketiga yang dihimpun BRI juga berhasil tumbuh sebesar 11,4% YoY menjadi Rp1.255,45 triliun di kuartal-I 2023 dari Rp1.126,50 triliun di kuartal-I 2022.

Di tengah kondisi resesi yang menghadang, Presiden Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Sunarso pun optimis kemungkinan Indonesia jatuh ke jurang resesi sangat kecil.

Berdasarkan Markov Switching Dynamic Model yang mengasumsi Amerika Serikat resesi di tahun 2023, kemungkinan Indonesia untuk resesi hanya 2%. Hal ini karena ekonomi Indonesia ditopang oleh sangat kuatnya permintaan domestik serta pasar finansial dan valas Indonesia saat ini yang cenderung lebih tahan dari gejolak eksternal dibandingkan masa lalu.

Baca Juga: Pos Indonesia dan Bank BRI Sepakat Bangun Ekonomi Bangsa

Optimisme juga terlihat di UMKM. Hal ini terlihat dari masih tingginya nilai Indeks Bisnis UMKM pada kuartal-I 2023 yang menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus berlanjut.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat di Hari Raya, panen raya, dan sebagainya walaupun sedikit melambat karena faktor musiman, yaitu berakhirnya Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan curah hujan yang tinggi.

Penulis: Putu Rusta Adijaya

Reportase: Muhamad Ihsan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: