Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Dipolisikan, Ketum DPP KNPI Kini Ngaku Tak Bermaksud Rasis ke Anies Baswedan: Jangan Kebakaran Jenggot...

Sudah Dipolisikan, Ketum DPP KNPI Kini Ngaku Tak Bermaksud Rasis ke Anies Baswedan: Jangan Kebakaran Jenggot... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum DPP KNPI La Ode Umar Bonte buka suara usai videonya membicarakan Anies Baswedan viral di media sosial. Bahkan, Mantan Anggota DPRD Kota Kendari tersebut dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena dianggap rasis dengan pernyataannya.

Atas hal ini, Umar Bonte kemudian mengklarifikasi. Ia mengaku tidak bermaksud rasis dan hanya mengungkapkan pilihan politiknya menjelang Pemilu 2024. 

Baca Juga: Balas Omongan Ketua KNPI Soal Asal Usul Anies Baswedan, Heikal Safar: Dia Gagal Paham Soal Pribumi

"Jadi video yang beredar itu tidak pernah kita bermaksud untuk rasis. Jadi justru kita ingin mengingatkan bahwa dalam pentas politik ke depan tidak boleh mengangkat isu rasis, menghina, atau menggerakkan orang dalam potensi dirinya. Boleh-boleh saja kita menjadi presiden, menjadi apa itu boleh-boleh saja, tetapi pilihan politik saya bisa saja kemukakan seperti itu," kata Umar Bonte, Jumat (12/5/2023).

Umar Bonte mengatakan, dia mengakui Anies adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon presiden. Namun, Umar Bonte mengaku tidak memilih Anies.

"Intinya harapan saya dalam video yang beredar itu tidak ada satu pun yang menghina atau merendahkan suku bangsa, dan memang tidak diperbolehkan, tapi Anies untuk maju sebagai presiden itu hak dia dan itu bisa, secara undang-undang dia mempunyai hak untuk maju, seperti itu. Dan tidak ada menghina, menyebut, tidak ada. Dan tidak boleh di dalam kontestasi demokrasi menghina dan merendahkan suku bangsa tidak boleh itu melanggar undang-undang," katanya.

Umar menyebut setiap warga negara memiliki hak untuk memilih tokoh berdasarkan pilihan politiknya masing-masing. Ia menegaskan, ada tokoh lain yang dianggap merupakan tokoh terbaik bangsa lainnya.

"Tapi ada pilihan terbaik lain, jadi ada banyak putra bangsa Indonesia terbaik, Anies Baswedan juga putra bangsa Indonesia terbaik, Ganjar Pranowo juga putra bangsa Indonesia terbaik, Prabowo Subianto juga putra bangsa Indonesia terbaik, tetapi pilihan politik saya ada pada putra bangsa terbaik siapa? Kan gitu, bukan yang lain tidak baik, bukan bukan, bukan yang lain tidak bangsa Indonesia. Jadi jangan kebakaran jenggot hanya karena beda-beda pemikiran, bukan," katanya.

Ia menegaskan dirinya tidak memilih Anies bukan karena alasan tertentu. Umar Bonte menyebut dirinya sama sekali tidak rasis.

"Saya tidak memilih Anies bukan karena dia bukan orang Indonesia, bukan, bukan begitu logikanya, cuman dalam video itu tidak sempat memberikan penjelasan secara utuh karena itu kan singkat, begitu," ujarnya.

Meski demikian, Umar meminta maaf jika ada orang lain yang merasa terganggu dengan video tersebut.

"Kalau untuk video ini artinya apabila ada orang-orang yang merasa terganggu dengan video itu saya menyampaikan permohonan maaf saya, ya artinya kalau ada orang yang merasa terganggu, tetapi tidak pernah kita mengatakan sesuatu hal yang salah di situ," kata Umar.

Dalam video yang diunggah di akun TikTok Umar Bonte @UmarBonte_official. Ia secara tegas menyatakan tidak akan memilih Anies sebagai presiden 2024.

“Sebagai Ketua Umum DPP KNPI secara tegas dan lugas saya tidak ingin Anies Baswedan menjadi presiden Republik Indonesia yang harus memimpin putra putra terbaik bangsa ini.

Ia mengatakan sudah terlalu berlebihan jika Anies diberi kesempatan yang lebih di pentas politik tanah air sebagai presiden. Secara tak langsung Umar mengatakan Anies bukanlah putera bangsa karena berasal dari keturunan luar layaknya penjajah, meski lahir dan besar di Indonesia.

“Karena itu saya meminta kepada seluruh pemuda Indonesia seluruh bangsa Indonesia, seluruh rakyat Indonesia berilah kesempatan terbaik untuk memimpin bangsa ini dari putra bangsamu sendiri, Prabowo oke, Ganjar Pranowo oke,” katanya.

“Jangan karena terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu kemudian menjadi kepedean mau jadi presiden juga. Jangan, Anda menjadi gubernur DKI Jakarta bukan karena komunitas yang kuat di situ, bukan karena kontestasi politik kemarin, mendorong dorong agama, memaksa-maksa agama, kemudian melahirkan Anies Baswedan menjadi gubernur, tetapi untuk menjadi presiden, jangan jugalah,” tambahnya.

Baca Juga: Ogah Pilih Anies karena Bukan Indonesia Asli, Ketua DPP KNPI Disemprot Said Didu: Betul-betul Pemecah Belah Bangsa

“Anda boleh saja memiliki orang tua atau mengaku memiliki orang tua menjadi pahlawan negara ini, tetapi untuk menjadi presiden sadar diri, jangan, ini yang saya ingin menggugah. Terima kasih. Assalamualaikum,” tandasnya.

Pernyataannya tersebut kemudian viral karena dianggap rasis. Fungsionaris DPP KNPI di bawah kepemimpinan Muh Ryano Panjaitan kemudian melaporkan Umat Bonte ke Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana kejahatan informasi dan transaksi elektronik dan pencatutan nama KNPI tanpa hak, pada Jumat (12/5/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: