Wapres Ma'ruf Amin: KBN Adalah Kunci Pembangunan Ekonomi Desa Pesisir di Indonesia
Pada tahun 2021 dari total angka kemiskinan ekstrem di Indonesia sekitar 12% adalah rumah tangga masyarakat pesisir. Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, oleh sebab itu pemerintah memberikan perhatian serius terhadap pembangunan desa dan kawasan pedesaan termasuk kawasan pesisir, pulau-pulau kecil dan terluar.
Dalam hal ini, tercatat Indonesia terdapat 514 kabupaten kota dan desa sebanyak 75 ribu dengan mencakup sekitar 88% total wilayah Indonesia.
Baca Juga: Masih Belum Ditemukan, AHY Ungkap Alasan Serahkan Keputusan Cawapres ke Anies Baswedan
"Peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa adalah indikator penentu keberhasilan pembangunan nasional," kata Wapres saat meresmikan KBN TNI AL Tahun 2022 secara serentak yang dilakukan di 68 Satuan Komando Kewilayahan, di Kepulauan Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Senin (15/5/2023).
Wapres menyatakan, saat ini jumlah desa pesisir di Indonesia mencapai lebih dari 12.000 desa sebagian besar masih menjadi wilayah kemiskinan ekstrem. Namun disayangkan potensi bahari yang melimpah belum dapat mengatasi kerentanan sosial ekonomi masyarakat desa pesisir.
"Garis pantai terpanjang kedua di dunia, diikuti dengan produksi perikanan terbesar kedua di dunia, menjadi kisah membanggakan sekaligus ironi karena masyarakat pesisir belum sejahtera," jelas Wapres.
Karenanya, Kampung Bahari Nusantara (KBN) yang diinisiasi oleh TNI Angkatan Laut (AL) terbagi dalam lima klaster edukasi, ekonomi, kesehatan, pariwisata dan pertahanan. tentunya sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan di desa pesisir.
Wapres menegaskan, program KBN juga sesuai dengan Paradigma Baru Perdesaan yang berkembang secara global. Tren ini muncul karena sekitar 45% penduduk bumi tinggal di perdesaan di negara-negara berkembang.
Baca Juga: Menuju Poros Maritim Dunia, Wapres Ma'ruf Amin Siap Meresmikan Kampung Bahari Nusantara se-Indonesia
Dengan pembangunan perdesaan menjadi keharusan untuk mencapai target pembangunan yang berkelanjutan. "Paradigma pembangunan di desa diubah dari subsidi menjadi investasi masa depan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement