Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Langsung di Depan Muka Prabowo, Omongan Jokowi Blak-blakan: Menteri yang Nyapres Lebih Baik Cuti

Langsung di Depan Muka Prabowo, Omongan Jokowi Blak-blakan: Menteri yang Nyapres Lebih Baik Cuti Kredit Foto: Instagram/jokowi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyarankan para menteri yang ingin menjadi calon presiden (capres) 2024 agar mengajukan cuti jika merasa kekurangan waktu kampanye. Hal ini disampaikannya di depan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Seperti diketahui, Prabowo telah dideklarasikan sebagai capres dari partai yang dipimpinnya, yakni Partai Gerindra.

Baca Juga: Prabowo Penuhi Semua Kriteria yang Disebut Jokowi Soal Pemimpin Ideal, Sudah Layak Jadi Presiden?

"Menteri yang nyapres juga sama. Kalau memang waktunya untuk kampanye kurang ya lebih baik cuti," kata Jokowi usai menanam pohon mangrove di Taman Wisata Alam Angke Jakarta Utara, Senin (15/5/2023).

Jokowi menegaskan, yang terpenting para menterinya yang maju di pilpres 2024 tak melanggar aturan yang ada.

"Banyak saya kira yang penting jangan melanggar regulasi, jangan melanggar undang-undang. Khusus yang ini tadi nanti tolong ditanya juga ke Pak Prabowo," ujarnya.

Ia juga mengingatkan jajaran menterinya yang maju sebagai calon legislatif (caleg) di 2024 agar tak melanggar aturan. Jokowi sendiri tak mempermasalahkan jika para menterinya ikut menjadi peserta pemilu. Asalkan para menterinya tak meninggalkan tugas dan kewajibannya.

"Semuanya yang paling penting tidak melanggar aturan. tidak melanggar UU. Nyaleg juga diperbolehkan tetapi tugas juga tidak boleh ditinggalkan," kata Jokowi.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi Delusi karena Keseringan Cawe-cawe Urusan Capres: Mesti Ada Tim Kedokteran Jiwa yang Periksa

Ia pun menegaskan akan melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri-menterinya. Sehingga jika pencalonan dalam pemilu justru menganggu kinerja menteri-menterinya, maka Jokowi menegaskan akan menggantinya.

"Nanti akan ada evaluasi, dievaluasi. Kalau memang dirasa itu menganggu, ganti. Biar konsentrasi ke nyalegnya misalnya," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: