Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tembus Rp7.800 Triliun, AHY Ingatkan Anies Utang Negara jadi Tantangan Terbesar

Tembus Rp7.800 Triliun, AHY Ingatkan Anies Utang Negara jadi Tantangan Terbesar Kredit Foto: Demokrat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan, siapapun yang akan menjadi Presiden RI akan terbebani besarnya utang negara, yang saat ini tercatat lebih dari Rp7.800 triliun. Untuk itu, AHY mengingatkan bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan bahwa tingginya utang negara akan menjadi tantangan terbesar jika kelak terpilih menjadi Presiden RI.

"Bertambah lebih dari Rp 5.000 triliun sejak 8 tahun yang lalu. Jauh di atas keamanan fiskal negara kita," kata Ketua Umum Partai Demokrat ini saat menghadiri acara puncak Milad PKS ke-21 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Baca Juga: AHY Soroti Tajam Soal Penegakan Hukum: Tajam ke Lawan Tumpul ke Kawan!

Putra Presiden ke-6 RI, SBY, ini menyebut, siapapun yang akan menjadi pemimpin Indonesia, akan terbebani dengan tingginya utang negara.

"Para tokoh nasional, termasuk Pak Jusuf Kalla, mengingatkan siapapun presiden ke depan, siapapun yang akan memerintah ke depan, akan terbebani dengan utang yang sangat berat. Jadi, Mas Anies Baswedan, ini merupakan tantangan terbesar nanti. Jika InsyaAllah Tuhan menakdirkan Mas Anies menjadi Presiden Republik Indonesia," ucap AHY.

Sementara itu, dari segi penegakan hukum, lanjut AHY, banyak yang merasakan praktik penegakan hukum yang seolah tajam ke bawah tumpul ke atas, tajam ke lawan tumpul ke kawan.

"Kita tahu mengamankan kawan politik dari proses hukum adalah obstruction of justice atau menghalangi penegakan hukum. Sedangkan menggunakan instrumen hukum untuk menghabisi lawan politik, namanya abuse of power. Penyalahgunaan kekuasaan kedua-duanya tidak sepatutnya terjadi di negeri tercinta Indonesia ini," tegas AHY.

Sementara itu, AHY menilai kualitas demokrasi mengalami kemunduran. Yang berani bersuara, seolah-olah dianggap sebagai musuh negara. Baca Juga: Prabowo Subianto Temui SBY di Pacitan, AHY: Semua Pertemuan Itu Baik...

"Bukankah negeri ini milik kita semuanya? Jangan sampai ada masyarakat yang merasa terbungkam, takut bersuara di negerinya sendiri," jelas AHY.

AHY menegaskan, agenda perubahan dan perbaikan, khususnya bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat, di bidang penegakan hukum dan keadilan, serta di bidang demokrasi dan kebebasan sipil inilah yang menyatukan ketiga partai (Demokrat, PKS NasDem) dalam koalisi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: